CIREBON, Klikaktual.com - Mendekati Hari Raya Idul Adha 1444 H tentu lebih dulu pelaksanaan puasa Tarwiyah dan Arafah. Keduanya menjadi puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan sebelum Hari Raya Idul Adha bagi seluruh umat islam.
Perbedaan puasa Tarwiyah dan Arafah adalah waktu pelaksanaannya, dimana puasa Tarwiyah lebih dulu pada 8 Dzulhijjah, sementara puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah yang bertepatan dengan pelaksanaan wukuf oleh jamaah haji di Padang Arafah.
Lalu, kapan waktu pelaksanaan kedua puasa tersebut berdasarkan kalender Masehi?
Hasil sidang isbat yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia menetapkan Selasa (20/06/2023) sebagai awal Dzulhijjah 1444 H. Sementara, puasa Tarwiyah dan Arafah terjadi berturut-turut pada Selasa dan Rabu (27-28/06/2023).
Sementara hasil dari maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 2 Dzulhijjah 1444 H ini jatuh pada Senin (19/06/2023). Berpacu pada hasil tersebut maka pelaksanaan puasa Tarwiyah dan Arafah juga akan dilaksanakan lebih awal.
Adapun niat puasa Tarwiyah sebagaimana dikutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU) berikut.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Cafe Terfavorit di Magetan yang Cocok Untuk Nongkrong
Arab latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."
Sementara niat puasa Arafah sebagai berikut.
Arab latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."
Setelah mengetahui jadwal dan niat puasa Tarwiyah dan Arafah, selanjutnya bagaimana keutamaan dari kedua puasa sunnah yang dianjurkan ini? Simak penjelasannya berikut.
1. Puasa Tarwiyah dan Arafah dinilai sama dengan berpuasa selama satu hingga dua tahun
Puasa Tarwiyah dinilai seperti sedang melakukan puasa selama satu tahun secara penuh, sedangkan puasa Arafah seperti melaksanakan puasa setiap hari selama dua tahun.