Baca Juga: [OPINI] Hari Pendidikan Nasional dan Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Secara sosial pun kehidupan normal yang sesungguhnya ialah saat setelah bulan Ramadhan.
Rasulullah bersabda:
خَمْسٌ يُفطِرْنَ الصَّائِمَ : اَلغِيبَةُ، وَالنَّمِيْمَةُ، وَالكَذِبُ، والنَّظَرُ بِالشَّهْوَةِ، وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ
Artinya, “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami).
Adanya hadits lima hal yang membatalkan pahala puasa juga sebenarnya guna melatih kita agar dalam kehidupan sehari-hari kita mampu mengontrol tiap ucapan kita baik di dunia nyata atau di dunia maya seperti media sosial.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Realme HP Gaming Spek Dewa Perfoma Stabil
Menghindari mengungkapkan atau memposting hal-hal yang mengandung unsur ghibah/menggunjing. Mengunggah konten yang bersifat adu domba yang menyebabkan perpecahan, juga memposting sesuatu yang memuat kebohongan seperti berita yang belum valid (hoax).
Serta melatih kita agar tidak mudah melihat sesuatu yang dapat memicu syahwat hingga mendorong seseorang melakukan tindak asusila. Selanjutnya dari hadis tersebut juga melatih seseorang agar tidak mudah melempar sumpah dan juga janji-janji yang palsu dan memang tujuannya tidak untuk direalisasikan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Baca Juga: Yuk Liburan, Ini 3 Tempat Wisata di Surabaya yang Wajib Dikunjungi
Kiranya demikianlah beberapa hal yang perlu kita sadari bersama yang telah melewati masa pelatihan di bulan Ramadhan hingga di kemudian pelatihan tersebut mampu membentuk kita semua sebagai seorang muslim yang mampu merasakan bulan suci Ramadhan di setiap bulan yang kita lalui. Amin.
بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah Jumat Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.