CIREBON, KLIKAKTUAL.COM - Sunan Kalijaga memiliki nama asli Raden Said, wayang kulit adalah media dakwah yang digunakan untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Dalam berdakwah, Sunan Kalijaga menggunakan wayang kulit sebagai medianya, lalu di dalamnya diisi dengan cerita-cerita Islam.
Dalam pertunjukannya, terdapat banyak lakon Sunan Kalijaga yang diadaptasi dari naskah kuno, salah satu yang paling digemari adalah lakon Dewa Ruci, Layang Kalimasada, Lakon Petruk Jadi Raja, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Ranking FIFA Jepang dan Korea Selatan, Negara yang Mungkin Jadi Lawan Timnas Indonesia di Piala Asia
Sunan Kalijaga juga menambahkan karakter-karakter baru dalam dunia wayang, seperti punakawan yang terdiri atas Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng, selain menggelar pertunjukan wayang.
Selain kesenian wayang kulit yang rancang untuk media dakwah, Sunan Kalijaga juga menciptakan alat musik gamelan berupa gong, yang bernama Kyai Sekati yang berasal dari adaptasi kata Syahadatain, bermakna sebagai pengucapan dua kalimat Syahadat.
Pada zaman sekarang ini, gong tersebut ditabuh pada perayaan Maulid Nabi di sekitaran halaman Masjid Agung Demak.
Inilah kesenian wayang kulit sunan kalijaga yang digunakan untuk berdakwah menyebarkan agama Islam.
Baca Juga: Lolos Perempat Final Piala Asia 2024, Ini Syarat Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris
1. Wayang Kulit Purwo.
Wayang Kulit Purwo dalam pertunjukannya, Sunan Kalijaga mengganti cerita wayang tentang Ramayana dan Mahabarata versi Hindu, yang diubah dengan memasukan cerita-cerita Islam.
Selain itu, banyak lakon yang digubah oleh Sunan Kalijaga, yang diadaptasi dari naskah kuno.
Salah satu yang paling digemari adalah lakon Dewa Ruci, Layang Kalimasada, Lakon Petruk Jadi Raja, dan lain sebagainya.
2. Wayang Kulit Punokawan.