وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."
Hadirin yang berbahagia
Apakah ada yang tahu, apa itu malam Nuzulul Quran? Nuzulul Quran adalah malam ketika Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk pertama kalinya. Ketika itu, malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW yang sedang berada di Gua Hira.
Perintah membaca itu diucapkan malaikat Jibril sebanyak tiga kali. Namun, Nabi Muhammad SAW selalu mengatakan bahwa ia tak bisa membaca. Sampai pada satu titik, turunlah wahyu pertama Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw:
إِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ. خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ. إِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُ الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ.
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan (perantaraan) pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al Alaq/96: 1-5).
Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad selama 23 tahun tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. 23 tahun ini terdiri dari 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah.
Ayat-ayat Al Quran turun kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur. Allah SWT menurunkan ayat-ayat tersebut dalam beberapa momentum.
Ada ayat yang turun ketika ada kejadian tertentu. Ada ayat yang turun ketika Nabi Muhammad SAW ditanya oleh umat Islam atau kaum musyrik. Namun, ada juga ayat yang turun tanpa adanya latar belakang apa pun.
Lalu apa yang mesti kita lakukan dalam memaknai atau menyemarakkan malam Nuzulul Quran di zaman sekarang? Setidaknya ada dua amalan yang bisa dilakukan oleh umat Islam untuk memperingati malam Nuzulul Quran.
Pertama, umat Islam bisa meniru apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT. Amalan itu adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jika dahulu Nabi Muhammad SAW menyendiri di Gua Hira dalam rangka bertahanut, maka di zaman sekarang, umat Islam bisa melakukan pendekatan diri kepada Allah SWT dengan beriktikaf di masjid pada malam hari.
Iktikaf sendiri dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan. Nabi Muhammad SAW. bersabda yang artinya "Dari Ibnu Umar (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SAW selalu beriktikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan."
Kedua, memperbanyak interaksi dengan Al Quran, baik dalam bentuk membaca, mentadaburi, maupun menghafalnya.