Tradisi unik ini, dilakukan oleh pemuda-pemuda dari desa-desa sekitar, yang berkumpul membawa alat musik seperti kendang dan gendang, dan dengan semangat memainkannya untuk membangunkan masyarakat.
4. Dekdukan di Semarang.
Di Semarang, tradisi ini dikenal sebagai Dekdukan. Sebuah kelompok anak muda berkumpul di pusat kota, membawa alat musik tradisional seperti angklung dan rebana, untuk menciptakan alunan yang indah dan membangunkan masyarakat untuk sahur.
5. Tumbilotohe di Gorontalo.
Di Gorontalo, tradisi unik ini disebut Tumbilotohe. Pemuda-pemuda berkumpul di sekitar desa dengan membawa alat musik tradisional seperti gong dan rebana, untuk membangunkan masyarakat dengan irama yang khas.
Baca Juga: Inilah 5 Tradisi Unik Masyarakat Cirebon pada Saat Bulan Ramadhan
6. Ubrug-Ubrug di Kuningan.
Di Kuningan, tradisi unik ini dikenal sebagai Ubrug-Ubrug. Sebuah kelompok pemuda membentuk tim untuk memainkan alat musik tradisional seperti genjring dan kentongan bambu, sambil berjalan di sepanjang jalanan kota untuk membangunkan masyarakat.
7. Percalan di Salatiga.
Di Salatiga, tradisi unik ini dikenal sebagai Percalan. Pemuda-pemuda berkumpul di tengah malam, membawa alat musik tradisional seperti bedug dan gong, untuk membangunkan masyarakat dengan suara yang meriah.
8. Bagarakan Sahur di Kalimantan Selatan.
Di Kalimantan Selatan, tradisi unik ini disebut Bagarakan Sahur. Sebuah kelompok pemuda berkumpul di tengah malam, membawa alat musik tradisional seperti seruling dan rebana, untuk membangunkan masyarakat di sepanjang sungai.
Itulah beragam tradisi unik bangun-bangun sahur ala Indonesia di berbagai daerah.***