Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah,
Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi menyinggahi dua Masjid yakni Masjid al-Haram di Makkah dan Masjid al-Aqsha di Palestina, sebelum ke langit menghadap Allah SWT. Keduanya adalah masjid suci kaum Muslimin. Saat ini Masjid al-Aqsha dikuasai oleh Zionis Israel.
Terkait Baitul Maqdis, tempat Masjid al-Aqsha berdiri, Ibnu Abbas ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Para nabi tinggal di Syam. Tidak ada sejengkal pun kota Baitul Maqdis kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana.” (HR at-Tirmidzi).
Baca Juga: Ramai Childfree, 5 Negara Ini Bayar Warganya agar Mau Memiliki Anak
Baitul Maqdis adalah tanah kaum Muslimin. Wilayah itu dulu dibebaskan oleh pasukan terbaik kaum Muslimin di bawah Khalifah Umar bin Khathtab. Tak heran khalifah terakhir Turki Ustmani, Sultan Abdul Hamid II saat didatangi dedengkot Yahudi yang mau meminta tanah Palestina, beliau katakan:
“Sungguh aku tidak akan melepaskan Bumi Palestina meskipun hanya sejengkal. Tanah Palestina bukanlah milikku, tetapi milik kaum Muslim. Rakyatku telah berjihad untuk menyelamatkan bumi ini dan mengalirkan darah demi tanah ini. Hendaknya kaum Yahudi—yang berambisi membeli Tanah Palestina, red.—menyimpan saja jutaan uang mereka. Jika suatu hari nanti Khilafah terkoyak-koyak, saat itulah mereka akan sanggup merampas Palestina tanpa harus mengeluarkan uang sedikit pun. Namun, selagi aku masih hidup, goresan pisau di tubuhku terasa lebih ringan bagi diriku daripada aku harus menyaksikan Palestina terlepas dari Khilafah. Ini adalah perkara yang tidak boleh terjadi.”
Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah,
Tak bisa meminta, Yahudi dengan licik merongrong dan kemudian menghapuskan Negara yang melindungi dan mempertahankan Palestina yakni Khilafah Utsmaniyah , tepat pada 28 Rajab 1342 H, 100 tahun yang lalu. Melalui tangan kotor Mustafa Kemal Attatturk , sejak saat itu kaum Muslimin kehilangan induk, terpecah belah, dan tak berdaya, serta mudah diadu domba oleh musuh-musuhnya. Umat Islam di berbagai belahan dunia dirundung nestapa. Tak terkecuali Bumi Palestina, negeri yang Allah SWT berkahi.
Karena itu, peristiwa Isra’ Mi’raj seharusnya menjadi spirit yang bisa menjadi pijakan dakwah dan perjuangan umat hari ini.
Baca Juga: Tiket KA Mudik Lebaran 2023 Sudah Dapat Dipesan, Ini Penjelasannya
Dan, 100 tahun berlalu, institusi Daulah Islamiyah warisan Nabi SAW itu telah hilang, setelah bertahan hampir 14 abad lamanya. Pasca Rasulullah SAW wafat, eksistensi Daulah Islamiyah kemudian dilanjutkan oleh keberadaan Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah yang pertama, yang dipimpin oleh Khulafaur Rasyidin. Era Khulafaur Rasyidin lalu dilanjutkan secara berkesinambungan oleh Khilafah Umayah, Khilafah ‘Abasiyah dan Khilafah Utsmaniyah.
Akhirnya, melalui perenungan peristiwa Isra’ Mi’raj 1442 H ini, saatnya umat Islam menemukan urgensitasnya yang terpenting, yakni semakin menguatkan keimanan kepada Allah SWT.
Dan semakin meningkatkan spirit perjuangan untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah melalui tegaknya kembali Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah yang kedua, dengan izin dan pertolongan Allah SWT. Hanya dengan Khilafah–lah negeri-negeri Muslim akan kembali bersatu dan terbebas dari berbagai nestapa akibat penjajahan.
Baca Juga: Resep Ketoprak Bergizi Anti Ribet, Rekomendasi Menu untuk Vegetarian
Ingatlah firman Allah SWT
Artikel Terkait
Khutbah Jumat 27 Januari 2023 Tema: Makna Bulan Rajab Bagi Umat Islam
Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru Edisi 3 Februari 2023 Singkat tentang Hikmah Peristiwa Isra Miraj
Naskah Khutbah Jumat Terbaru 3 Februari 2023, Tema: Tafsir Ayat Isra Miraj
Khutbah Jumat 3 Februari 2023 dalam Peringatan Harlah NU: Rajab, NU dan Aswaja
Teks Khutbah Jumat Edisi 10 Februari 2023 Tema: Isra Miraj dan Makna di Balik Kisahnya