JAKARTA, KLIKAKTUAL.COM - Piala Dunia 2022 yang merupakan ajang empat tahunan ini tengah berlangsung sejak 20 November hingga 18 Desember 2022.
Sejak awal penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 sudah menuai pro dan kontra.
Piala dunia yang diselenggarakan di Qatar ini diwarnai dengan sejumlah kontroversi.
Baca Juga: Link Baca Manga Sasuke Retsuden Chapter 3, Resmi dan Aman!
Kontroversi Piala Dunia 2022 berhubungan dengan adat istiadat dan budaya yang selama ini dipegang oleh masyarakat Qatar.
Adanya beberapa kontroversi cukup mencoreng nama baik Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Berikut 5 Kontroversi Piala Dunia yang Menjadi Perhatian Publik.
Baca Juga: 11 Ucapan Hari Guru Nasional 2022 dalam Bahasa Daerah hingga Bahasa Inggris
1. Pekerja Migran
Isu hak asasi manusia yang berkaitan dengan pekerja migran menjadi salah satu masalah terbesar di Piala Dunia 2022.
Qatar menggunakan jasa buruh dari beberapa negara seperti India, Pakistan, Nepal, Bangladesh dan Sri Lanka. Amnesty International menyatakan Qatar memperlakukan para pekerja dengan buruk. Beberapa masalah antara lain penyitaan paspor hingga larangan pulang saat bencana alam di Nepal pada 2015.
The Guardian melaporkan pembangunan infrastruktur di Qatar menelan korban jiwa yang sangat banyak. Setidaknya ada 6.500 pekerja yang dikabarkan meninggal selama pembangunan.
Baca Juga: 5 Inspirasi Kado untuk Hari Guru Nasional, Sederhana Namun Berkesan
2. Dilarang Kenakan Atribut LGBT
Qatar secara terbuka melarang homoseksualitas. Aparat setempat memasukkan homoseksual ke dalam kategori kriminal dengan ancaman penjara hingga tiga tahun.
Otomatis hal-hal bernuansa LGBT dilarang Qatar selama Piala Dunia 2022. Penyelenggara Piala Dunia 2022 juga melarang atribut yang terasosiasi dengan LGBT.
Namun beberapa negara peserta ngotot ingin mengenakan atribut LGBT seperti ban kapten. Beberapa orang yang pro LGBT juga tetap memakai atribut bernuansa pelangi meski diusir aparat keamanan.
Baca Juga: Mirip, Ternyata Ini Hubungan Poppy Bunga dan Glenca Chysara
3. Penolakan Iran di Piala Dunia
Gelombang penolakan Iran di Piala Dunia bergelora usai negara tersebut mengalami situasi panas usai kematian Mahsa Amini. Kondisi Iran semakin pelik saat 348 demonstran tewas dalam unjuk rasa.
Ini membuat banyak negara di dunia meminta Iran dicoret dari pesta bola dunia 2022. Salah satunya adalah Ukraina yang ngotot ingin menggantikan Iran.