JAKARTA, Klikaktual.com - Setelah Presiden Jokowi, giliran mural tenaga ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin viral. Tulisannya pun tak tanggung-tanggung, '504 Error' yang menutupi bagian matanya.
Ngabalin pun bereaksi atas mural yang menggambar wajahnya. Dia juga mengaku sudah tahu informasi tersebut dan lokasi-lokasinya.
"Kau mau bikin saya punya muka model apa pun saya tidak khawatir. Saya sudah tahu itu, siapa-siapa itu punya tangan yang mengoles-oles itu, tapi tidak apa-apa. Saya tidak tersinggung, saya juga tidak marah," kata Ngabalin kepada wartawan, Minggu (22/8/2021).
Baca Juga: Pria Muda Tewas di Komplek Stadion Bima Cirebon, Gantung Diri atau Jadi Korban Pembunuhan?
Ngabalin menyebut, sesuai informasi yang diperolehnya, mural Ngabalin '504 Error' ini ada di Bogor. Namun dia tidak merinci lokasi persisnya.
"Lokasi itu di Bogor, ada juga di Malang sama yang di Tangerang. Presiden Joko Widodo di Tangerang itu mereka menulis '404 Not Found'. Di Bogor mereka ada tulis. Di Malang juga ada. Tapi tidak apa-apa, saya tidak khawatir. Dia mau fitnah, mau caci maki, mau hujat apa pun, waktu saya sudah saya siapkan untuk bangsa dan negara dan agama," tandasnya.
Menurutnya, mural Ngabalin '504 Error' ini merupakan risiko perjuangannya dalam membela bangsa dan negara. Sekaligus menyelamatkan generasi muda dari bahaya intoleransi dan paham radikal.
Baca Juga: 34 Bus Vaksinasi Keliling, Sasar Warga yang Tempat Tinggalnya Tak Terjangkau
Untuk diketahui, awalnya mural Ngabalin tersebut viral di media sosial Twitter. Bahkan, nama Ngabalin sempat menjadi trending topic.
Kode 504 di internet biasanya dibarengi dengan Gateway Time-out. 504 Gateway Time-out adalah kode status HTTP yang berarti salah satu server tidak menerima respons sesuai waktu yang dibutuhkan dari server lainnya.
Akhir-akhir ini, marak bermunculan mural yang berisi kritik terhadap pemerintah. Selain mural 'Jokowi 404: Not Found', juga ada mural 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' hingga mural ''wabah sesungguhnya adalah kelaparan'. Dan terakhir mural Ngabalin '504 Error'. ***