Banyak Asumsi, Pidato Presiden Tak Berpijak pada Fakta di Lapangan

photo author
- Rabu, 18 Agustus 2021 | 07:00 WIB
 DPR Mulyanto
DPR Mulyanto

JAKARTA, Klikaktual.com - Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, tidak berpijak pada fakta di lapangan saat pandemi seperti sekarang. Lebih banyak mengikuti angka-angka asumsi.

“Namun sayang, asumsi terhadap indikator penanganan Covid-19 sama sekali tidak diungkap,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, Senin (16/8/2021).

Semestinya, lanjut Mulyanto, pemerintah menyampaikan secara jelas asumsi dan target-target indikator penanganan Covid-19, yang mendampingi asumsi atau target pembangunan ekonomi pada RAPBN Tahun Anggaran 2022.

Baca Juga: Megawati Mundur, Tunjuk Jokowi Jadi Ketum PDIP? Cek Faktanya

Ini penting, karena di masa pandemi ini, asumsi-asumsi dan target pembangunan ekonomi saja tidak cukup, tanpa didasarkan pada asumsi atau indikator penanganan pandemi. Pasalnya faktor pandemi dan penanggulangan Covid-19 berpengaruh secara langsung dan signifikan bagi pencapaian target-target ekonomi.

Mulyanto mempertanyakan komitmen pemerintah yang memprioritaskan sektor kesehatan dibanding sektor lain. Bila pemerintah komit seharusnya disampaikan target dan rencana penanganan pandemi yang akan dilakukan. Misalnya saja berapa asumsi sekaligus target positive rate Covid-19 di tahun 2022.

Sampai hari ini, positive rate kita tidak kurang dari 20 persen. Artinya dari 5 orang yang dites, 1 orangnya positif Covid-19. Padahal standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu di bawah 5 persen.

Baca Juga: Klub Elit Sepakbola Eropa Ramai-ramai Beri Ucapan HUT RI

Bukan hanya itu, target kasus positif harian yang masih di angka 25 ribuan kasus baru Covid per hari. Termasuk juga jumlah kematian Covid yang masih di atas angka seribuan orang per hari. Yang menurut Mulyanto masih sangat tinggi.

“Sayangnya pemerintah tidak menyampaikan target-target tersebut di tahun 2022. Bahkan sekadar menyampaikan ungkapan duka cita dan bela sungkawa kepada para korban pun tidak,” singgungnya.

Politisi Fraksi Partai Keadilan Sosial (PKS) itu mengatakan, pemerintah kurang memperhatikan asumsi dan target penanggulangan Covid-19, padahal ini adalah asumsi penting yang mendasari tercapai atau tidaknya target-target ekonomi. Belum lagi target proses penanganan Covid-19 seperti berapa target jumlah vaksinasi per hari, target testing Covid per hari, target tracing Covid per satu kasus positif dan lain-lain.

Baca Juga: Puan Maharani Baca Teks Proklamasi, Eh Tiba-tiba Ingat Bung Karno

“Tanpa target penanggulangan Covid-19, maka asumsi dan target ekonomi tahun 2022 seperti asumsi dan target ekonomi pada masa yang normal bukan di masa pandemi. Ini cukup mengherankan. Katanya pemerintah punya perhatian yang tinggi bagi sektor kesehatan,” tutur legislator asal daerah pemilihan Banten III itu. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ganendra Aprilio

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X