JAKARTA, Klikaktual.com- Banyak beras Bansos tak layak konsumsi menjadi bukti keteledoran Perum Bulog. Padahal beras itu untuk konsumsi rakyat di tengah pandemi Covid-19 ini.
Keteledoran Bulog ini disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PPP Elly Rachmat Yasin. Salah satu kasus yang jadi sorotan adalah puluhan karung beras "batu" yang keras di Pandeglag, Banten. Menurut Elly, hal itu menjadi bukti bahwa Perum Bulog masih teledor dalam menjaga kualitas beras bansos.
“Kejadian ini sangat disayangkan di tengah warga yang sedang memerlukan bantuan. Pada kondisi seperti ini mestinya Bulog memperlihatkan layanan yang baik kepada masyarakat yang sedang berjuang di masa pandemi Covid 19,” tandas Elly, dikutip dari laman resmi DPP PPP, Sabtu (7/8/2021).
Baca Juga: 11 Ribu Anak Menjadi Yatim Piatu Akibat Pandemi
Elly sendiri sudah berulang kali telah mengingatkan Bulog agar menjaga kualitas beras untuk rakyat. Diperlukan manajmen pengelolaan gudang yang lebih baik, monitoring pada pengangkutannya hingga distribusinya agar tepat sasaran.
“Beras sebagai makanan pokok mestinya dijaga kebersihan dan kualitasnya. Jangan lagi ada temuan maupun isu beras bansos yang membatu lantaran terkena air, beras bercampur krikil atau tanah, beras yang sudah menguning, isu beras “plastik” dan semacamnya. Semuanya harap dijadikan bahan pelajaran untuk terus berbenah,” tegas politisi PPP ini.
Baca Juga: Peringati Hari Anak, Lions Club Cirebon Cakrabuana Berbagi
Elly menegaskan dia mendukung program pemerintah menyalurkan 288 ribu ton beras untuk keluarga kurang mampu. Tapi, kata dia, bantuan tersebut harus dalam kualitas baik. Skema bantuan sosial di masa PPKM ini merupakan momentum penting hadirnya negara di tengah kesulitan masyarakat.
“Perum Bulog sebagai BUMN bidang pangan yang ditugaskan harusnya menjalankannya secara profesional dengan beras yang terjaga kualitasnya. Saat ini, di beberapa daerah sudah mulai turun hujan. Bulog mestinya lebih cermat membaca situasi sehingga kualitas setiap 10 kilo gram beras untuk 28,8 juta keluarga penerima dapat terjaga,” pungkas Elly. ***