Kabar Gembira! PT Kimia Farma Bisa Buat Antivirus Covid-19, Jumlah Produksinya Wow Banget

photo author
- Jumat, 30 Juli 2021 | 15:26 WIB
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad didampingi Satgas Lawan Covid-19 DPR RI saat meninjau pabrik PT Kimia Farma Plant Banjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/7/2021). (Humas DPR RI)
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad didampingi Satgas Lawan Covid-19 DPR RI saat meninjau pabrik PT Kimia Farma Plant Banjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/7/2021). (Humas DPR RI)

JAKARTA, klikaktual.com - Langkah cepat dan responsif PT Kimia Farma terkait pengadaan obat-obatan antivirus untuk penanganan Covid-19, mendapat apresiasi Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

Yang menggembirakan, PT Kimia Farma saat ini sudah bisa memproduksi sendiri obat antivirus Favipiravir dengan kapasitas produksi 2 juta tablet per hari.

"Ini kabar bagus untuk rakyat Indonesia. Selama ini kita mengenal obat antivirus avigan. PT Kimia Farma sudah memproduksi obat jenis yang sama dengan nama Favipiravir (nama generiknya) dengan kapasitas produksi 2 juta per hari," tegas Dasco didampingi Satgas Lawan Covid-19 DPR RI saat meninjau pabrik PT Kimia Farma Plant Banjaran, Bandung, Jawa Barat, dikutip dari laman dpr.go.id, Kamis (29/7/2021).

Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan, ketersediaan bahan baku obat pun saat ini masih tercukupi. Dalam hal produksi, PT Kimia Farma juga dibantu oleh dua pabrik lain dengan kapasitas produksi mencapai 1,5 juta tablet per hari. Sehingga total produksi obat akan mencapai 3,5 juta tablet per hari.

“Insya Allah dengan PT Kimia Farma dan beberapa pabrik lainnya, kebutuhan obat antivirus akan segera terpenuhi dengan harga yang relatif terjangkau," tegasnya.

Baca Juga: Sambut Para Atlet yang Pulang dari Tokyo, Menpora: Anda Semua Pahlawan dan Pejuang Bangsa

Baca Juga: Kasus Tinggi, Permintaan Obat Covid-19 Melonjak 12 Kali Lipat

Dasco menerangkan, pada bulan Oktober 2021, uji klinis avigan akan selesai. Selanjutnya akan ada lagi obat Molnupiravir (obat Covid-19).

"Kalau ada yang Covid, dikasih minum (obat) itu tanpa perlu dicampur-campur dengan yang lain-lain, Insya Allah baikan (sembuh). Nah, ini merupakan kabar gembira buat dunia kesehatan kita, terutama buat rakyat Indonesia," tutur Dasco.

Sementara Dirut PT Kimia Farma Verdi Budidarmo mengakui, sempat terjadi kelangkaan obat antivirus Covid-19 dikarenakan produksi yang dilakukan PT Kimia Farma bergantung dari protokol terapi yang telah ditetapkan. Saat itu, PT Kimia Farma hanya sanggup memproduksi 250 ribu butir obat per hari.

"Namun, ketika ada perubahan protokol terapi dari persatuan dokter-dokter di Indonesia, kita langsung meningkatkan kapasitas produksi menjadi 2 juta per hari untuk mencukupi kebutuhan. Selain itu, kami dibantu sejumlah pabrik swasta untuk membantu peningkatan jumlah produksinya sesuai permintaan pasar," imbuhnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ganendra Aprilio

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X