JAKARTA, klikaktual.com - Utang puluhan triliun yang membelit PT Garuda Indonesia, berakibat pada munculnya opsi pailit atau likuidasi. Namun, Anggota Komisi VI DPR RI Nyat Kadir menolak tegas opsi pailit yang menurutnya bukanlah pilihan tepat bagi PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).
Menurut Kadir, Garuda Indonesia telah menjadi bagian dari sejarah panjang Indonesia. Oleh karena itu, opsi pailit sangatlah tidak relevan. Ia pun menyoroti aspirasi dari serikat karyawan di maskapai itu yang sebenarnya tidak sepenuhnya menyalahkan manajemen ataupun direksi perusahaan pelat merah itu.
|BACA JUGA: Lewat WhatsApp Group, Bupati Kuningan dan Istri Disebut Positif Covid-19
"Kedatangan mereka (serikat) positif, tidak terlalu menyalahkan pihak Garuda. Mereka justru menyesalkan ketidakjelasan negara dalam mendukung maskapai itu," ucap Kadir yang hadir secara virtual saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (21/6/2021).
Kadir pun meminta agar Garuda tidak hanya memikirkan perkara bisnis perusahaan saja. "Tidak hanya untung-rugi saja. Garuda juga menjadi penghubung nusantara sejak awal kemerdekaan. Mereka (serikat) tidak sudi dibangkrutkan, sebab rakyat Indonesia mempunyai rasa bangga terhadap maskapai ini," tegasnya.
|BACA JUGA: Aniaya Warga Tasikmalaya, Kades di Cikijing Ditangkap Polisi
Lebih lanjut legislator dapil Kepulauan Riau mengamini, bahwa sebaiknya direksi Garuda Indonesia harus diisi oleh para profesional. Ia juga mendalami masalah rencana pensiun dini di tubuh perusahaan. Untuk persoalan itu Kadir berharap perusahaan melakukan komunikasi yang baik dengan seluruh tenaga kerjanya. (gna)