Sebut TNI seperti Gerombolan, Effendi Simbolon Dituntut Minta Maaf Secara Terbuka

photo author
- Selasa, 13 September 2022 | 20:51 WIB
Dandim Cilegon Letkol Inf. Ary Widyo Prasetya beserta jajaran meminta Effendi Simbolon untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas pernyataannya terkait TNI. (INSTAGRAM/@kodim_0623cilegon)
Dandim Cilegon Letkol Inf. Ary Widyo Prasetya beserta jajaran meminta Effendi Simbolon untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas pernyataannya terkait TNI. (INSTAGRAM/@kodim_0623cilegon)

SAAT ini media sosial ramai dengan sejumlah video berisi kecaman terhadap Effendi Simbolon karena pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.

Jika dipantau pada sejumlah platform media sosial, kecaman terhadap Effendi Simbolon ini datang dari prajurit TNI maupun sejumlah elemen yang mendukung penuh kinerja dan kesolidan TNI.

Pada video-video itu, Effendi Simbolon dituntut untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka karena pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.

Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Hari Kunjung Perpustakaan 2022 yang Menginspirasi

Ya, seperti diketahui, anggota DPR RI Effendi Simbolon menuai kecaman dari para prajurit TNI setelah pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.

Jika ditelisik dari video pernyataan Effendi Simbolon yang sudah beredar luas itu, pernyataan sang wakil rakyat itu terucap pada rapat Komisi I DPR dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Diketahui rapat itu digelar di gedung DPR RI pada pada 5 September 2022. Rapat itu tidak dihadiri KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Baca Juga: 8 Tempat Wisata di Solo yang Wajib Dikunjungi saat Liburan

Di situlah Effendi Simbolon menyinggung soal ketidakharmonisan di tubuh TNI, terutama antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Berikut pernyataan lengkap Effendi Simbolon seperti ditayangkapln pada YouTube Komisi I DPR RI yang dilihat pada Selasa 13 September 2022:

Kalau soal terbuka tertutup, saya minta terbuka ya karena kita justru semua ini kita hadir di sini untuk mendapatkan penjelasan dari Panglima TNI dari Kepala Staf Angkatan Darat bukan dari Wakasad dan dari Menhan dalam kaitannya ada apa yang terjadi di tubuh TNI.

Kita agak kesampingkan soal pembahasan anggaran. Anggaran sudah hampir pastilah sama mungkin nggak perlu lagi dibantu.

Tapi ada apa di TNI ini perlu gitu. Kalau perlu setelah kita pembahasan anggaran kita jadwalkan nanti malam ya kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan.

Kami ingin tegas ini, karena jangan lupa penggerak daripada kekuatan itu presiden dan DPR. Bukan hanya presiden, tanpa persetujuan DPR tidak bisa presiden menggerakkan TNI.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X