JAKARTA, Klikaktual.com - Irjen Benny Mamoto selaku Ketua Harian Kompolnas sempat menjadi bulan-bulanan.
Benny Mamoto sempat membela Irjen Ferdy Sambo, terkait dengan kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Menurut keterangan dari berbagai sumber dijelaskan bahwa, pada awalnya Benny Mamoto dengan yakin menyebutkan tidak ada kejanggalan sama sekali terkait peristiwa meninggalnya Brigadir J.
Benny Mamoto menyebut Bharada E merupakan juara menembak, sehingga bidikan peluru melesat tepat ke arah Brigadir J.
Menanggapi hal itu, Benny Mamoto mengaku dirinya sebagai korban atas skenario palsu Ferdy Sambo.
"Kita semua jadi korban dari skenario ini. Sekali lagi kita jadi korban. Bukan hanya saya, media juga, masyarakat juga," kata Benny Mamoto.
Baca Juga: Profil Mukti Agung Wibowo, Bupati Pemalang Terkena OTT KPK
Dalam Peristiwa itu, Benny Mamoto mengimbau kepada publik agar melihat secara berimbang.
Dari kasus Ferdy sambo itu, kini Benny Mamoto angkat tangan dan sudah tidak ingin dihubungi wartawan untuk wawancara.
"Belajar dari pengalaman kasus ini, begitu banyak media yang minta wawancara terpaksa saya tolak ketika saya tidak memiliki bahan yang kuat," kata Benny Mamoto.
Namun pada akhirnya Benny Mamoto buka suara ketika publik mendesaknya mundur dari jabatan Ketua Kompolnas.
"Sekali lagi saya korban. Lain ketika saya mengcreate skenario yang punya tujuan tertentu. Ini saya korban," kata Benny Mamoto.***