Kabupaten Cirebon, Klikaktual.com - Pemerintah berencana menghapus subsidi pupuk petani. Anggota Komisi VI DPR RI, dari Fraksi Demokrat, H Herman Khaeron berjanji akan pasang badan dan memperjuangkan agar subsidi pupuk tetap ada.
Saat memberi bantuan traktor pada petani di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, Herman Khaeron atau Hero mengaku subsidi pupuk harus tetap ada. Bahkan Hero menyebut subsidi pupuk seharusnya ditingkatkan.
Kepada sejumlah wartawan Hero mengungkapkan, awal pemerintahan diera SBY quantum pupuk subsudi hanya berada dikisaran Rp 4 triliun. Kemudian ditingkatkan hingga 9,55 juta ton pupuk yang di subsidi.
Baca Juga: Jungkook Beri Hadiah Spesial untuk Army : Lagu Ini untuk Kalian
Pupuk yang disubsidi pun dengan cakupan dan berbagai varian seperti pupuk Urea, Za, NPK dan TS. Subsidi pupuk ini memang menjadi kebutuhan penting para petani saat tanam padi.
Hero menyebutkan dengan adanya pupuk bersubsidi, petani merasa terbantu. Mengingat harga pupuk cukup tinggi dan sulit dicari.
Jika subsidi dihapus, Hero menilai ini sama saja dengan membunuh motivasi petani untuk menanam padi dan memproduksi pangan. Hal ini berbahaya karena mengancam kedaulatan dan kemandirian pangan ke depan.
Baca Juga: Aji Santoso Percaya Diri Bisa Atasi Bhayangkara FC, Laga Grup C Piala Presiden 2022
"Di era Pak SBY dulu saya pimpinan Komisi 4, saya mengawal sehingga subsidi pupuk bisa ditingkatkan, kalau subsidi pupuk petani dicabut, saya akan pasang badan," ujar Kang Hero.
Lanjut menurut Hero, diakuinya pada tahun lalu subsidi pupuk berkurang dan berada di angka 7,8 juta ton. Akibatnya petani menjerit karena pupuk langka. Sementara harga jual gabah juga megalami kemrosotan.
"Tahun lalu susbsidi pupuk berkurang menjadi sekitar 7,8 juta ton, kita dorong untuk dinaikkan, saya sebagai anggota DPR RI akan pasang badan untuk tetap agar subsidi untuk kebutuhan petani ini tetap ada," tegas Hero.
Baca Juga: 20 Ucapan Pantun HUT DKI Jakarta Ke 495, Pantun Khas Betawi
Lebih lanjut Hero mengungkap terkait kunjungannya ke Desa Gebang Kulon untuk berbincang dengan pemerintah desa dan masyarakat. Menurutnya, anggaran desa yang terbatas membuat desa menunda program kerja.
"Kedepan coba saya carikan solusi untuk seluruh desa-desa yang ada, bukan disini saja tapi seluruh desa baik di Kabupaten Cirebon maupun Indramayu," tutur Kang Hero.
