DUNIA perfilman masih heboh membahas The Tinder Swindler. Film dokumenter berbasis cerita kehidupan nyata tersebut menduduki posisi kedua tren di Indonesia pada platform streaming Netflix.
Film garapan Felicity Morris itu menceritakan aksi penipuan yang dilakukan oleh Simon Leviev atau Shimon Yehuda Hayut, seorang pria rupawan di aplikasi kencan dari sudut pandang jumlah korbannya.
Dalam film diperlihatkan bahwa Simon adalah sosok pria idaman para perempuan. Ia merupakan anak konglomerat dan bergaya hidup super mewah. Untuk memastikan para korbannya, Simon pun mengajak mereka untuk "menikmati" gaya hidupnya, mulai dari makan malam mewah, bermalam di hotel bintang lima, hingga kencan dengan menggunakan privat jet.
Seiring berjalannya waktu, Simon lalu berjanji untuk berkomitmen serius dengan para korbannya. Mulai dari menjalin hubungan bersama asmara, sampai mengajak tinggal. Dari situ, ketika kepercayaan dari korban telah sepenuhnya tercapai, Simon pun mulai memulai aksinya. Ia mengarang cerita dengan skenario dirinya dikejar-kejar musuh.
Dalam suatu kesempatan, ia bahkan mengirimkan foto di mana bodyguard-nya bersimbah darah karena berusaha menyelamatkan Simon dari orang-orang yang membenci dirinya. Setelahnya, Simon pun akan meminta sang korban untuk mengirimkan uang dengan jumlah besar kepada dirinya.
Ia beralasan, musuh melacak rekeningnya, sehingga ia tidak bisa menggunakan uang miliknya. Sementara itu, para korban pun dengan sukarela dan tanpa sadar memberikan apapun atau uang. Mereka baru sadar dirinya ditipu habis-habisan saat menyadari bahwa kredit yang diberikan tak dikembalikan juga oleh Simon.
Atas kasus ini, Simon ditangkap oleh polisi Yunani di Athena dan kemudian diekstradisi ke Israel pada akhir Juni 2019. Pada Desember 2019, ia lalu divonis 15 bulan penjara karena pencurian dan penipuan di Israel, tetapi akhirnya dibebaskan setelah lima bulan karena berperilaku baik.
Di sisi lain, jumlah korban Simon masih harus membayar utang mereka ke bank. Diperkirakan, Simon telah menipu korban-korbannya hingga US$10 juta dolar.