Bulan Rajab Juga Sangat Istimewa bagi Warga NU, Ada Momen Ini, Simak Penjelasan KH Zulfa Mustofa

photo author
- Rabu, 2 Februari 2022 | 05:30 WIB
Ilustrasi berdoa saat tiba bulan Rajab. Sejumlah peristiwa penting terjadi di Bulan Rajab. (istimewa)
Ilustrasi berdoa saat tiba bulan Rajab. Sejumlah peristiwa penting terjadi di Bulan Rajab. (istimewa)

JAKARTA, Klikaktual.com- Bulan Rajab bulan istimewa. Di dalamnya ada peristiwa perintah sholat lima waktu yang diterima langsung Nabi Muhammad SAW.

Karena istimewanya Bulan Rajab, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengisi Bulan Rajab dengan berbagai amal kebaikan. 

"Sebab, bulan ini adalah salah satu bulan istimewa, karena di dalamnya turun perintah sholat lima waktu yang diterima langsung oleh Rasulullah dalam peristiwa Isra Mikraj," ujar Wakil Ketua PBNU Bidang Keagamaan dan Hubungan Lembaga KH Zulfa Mustofa, dikutip dari NU Online pada Selasa 1 Februari 2022.

Baca Juga: Bulan Syawal Bulan Baik untuk Menikah? Simak Nih Penjelasan Buya Yahya

Bagi kaum Nahdliyin, sambung KH Zulfa Mustofa, Bulan Rajab juga menjadi istimewa karena Nahdlatul Ulama (NU) dilahirkan pada bulan ini, tepatnya pada 16 Rajab 1344. 

"Keistimewaan itu semakin bertambah karena dalam kalender hijriah, tahun ini Nahdlatul Ulama memasuki usia ke-99 tahun," tandas KH Zulfa Mustofa yang juga penulis kitab Tuhfatul Qashi wa al-Dani, sebuah kitab mengenai sosok Syekh Nawawi Banten itu.

PBNU sendiri telah mengabarkan bahwa awal Bulan Rajab 1443 H jatuh pada Kamis 3 Februari 2022.

Baca Juga: Catat Lima Keutamaan Sedekah Menurut Al-Quran dan Hadits

Keputusan tersebut didasarkan pada laporan tim rukyat yang tidak melihat hilal di seluruh Indonesia pada Selasa 1 Februari 2022 atau Selasa Pon 29 Jumadal Akhirah 1443 Hijriah.

“Dari 22 titik lokasi rukyatul hilal bil fi'li yang tersebar di delapan provinsi, tidak satu pun yang berhasil melihat hilal," terang KH Zulfa Mustofa.

"Rata-rata terhalang mendung dan hujan. Dengan demikian, maka umur bulan Jumadal Akhirah digenapkan (istikmal) 30 hari," sambung KH Zulfa Mustofa.

Keputusan itu, masih kata KH Zulfa Mustofa, sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan pendapat imam mazhab yang empat (al-madzâhib al-arba’ah). Karena, ketika hilal terhalang mendung, maka usia bulan digenapkan 30 hari. ***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X