KASUS bunuh diri yang dilakukan Mahasiswi Universitas Brawijaya Malang, Novia Widyasari Rahayu, menyita perhatian luas dari publik. Apalagi ternyata ada keterlibatan oknum polisi Bripda Randy Bagus Hari Sasongko.
Sejumlah tokoh pun ikut memberikan kecaman. Salah satunya adalah Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Melalui akun Instagramnya @ahmadsahroni88, dia meminta semua pihak yang terlibat agar dihukum.
"Semua yg terlibat siapapun tolong di Penjarain pak. Ini sungguh Biadab," tulis Ahmad Sahroni, dikutip Klikaktual pada Minggu 5 Desember 2021.
"Mengadu kepada keluarga Malah menjadi Tekanan Psikis dan akhirnya Bunuh Diri. #Tangkapasemua yg terlibat mau siapapun," tandas Ahmad Sahroni.
Kasus bunuh diri Novia Widyasari Rahayu menyeret anggota Polri Bripda Randy Bagus Hari Sasongko. Anggota Polres Pasuruan itu ditetapkan menjadi tersangka.
Bripda Randy Bagus Hari Sasongko terlibat atau turut andil atas kasus bunuh diri yang dilakukan Novia Widyasari Rahayu. Dia yang menyuruh korban melakukan aborsi sebanyak dua kali.
Baca Juga: Semeru Kembali Erupsi, Ini Riwayat Panjang Letusan Sejak 1880an Hingga Sekarang
Wakapolda Jawa Timur Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo dalam jumpa pers di Polres Mojokerto pada Sabtu malam (4/12/2021) mengatakan Novia Widyasari Rahayu hamil sebanyak dua kali selama menjalani hubungan asmara dengan Bripda Randy Bagus Hari Sasongko. Dan, dua kali juga melakukan aborsi.
Aborsi pertama dilakukan bulan Maret 2020. Bripda Randy Bagus Hari Sasongko menyuruh Novia Widyasari Rahayu membeli obat penggugur kandungan di Malang dan meminumnya di dalam kos.
Kemudian aborsi kedua terjadi Agustus 2021. Itu setelah diketahui Novia Widyasari Rahayu kembali hamil. Lagi-lagi, Bripda Randy Bagus Hari Sasongko menyuruh Novia Widyasari Rahayu membeli obat penggugur kandungan dan menggugurkan kandungannya.
Baca Juga: Diperingati 5 Desember, Begini Sejarah Hari Armada Indonesia
Uang membeli obat penggugur kandungan itu dari Bripda Randy Bagus Hari Sasongko. Yakni sebesar seharga Rp1.500.000. Novia Widyasari Rahayu membeli obat itu di salah satu apotek di Malang.
"Dibayar oleh RB (Bripda Randy Bagus Hari Sasongko). Lalu diminum oleh korban (Novia Widyasari Rahayu). Selanjutnya korban pulang ke Mojokerto. Singgah makan di Mojokerto untuk buang air besar. Korban pendarahan di warung tersebut," beber Slamet Hadi Supraptoyo.
Artikel Terkait
Begini Kronologi Tewasnya Novia Widyasari Mahasiswa UB yang Bunuh Diri di Samping Makam Ayahnya
Profil dan Biodata Novia Widyasari Rahayu, Mahasiswi UB yang Bunuh Diri di Samping Makam Ayah