Kompolnas Usul Anggota Polri Dipasangi Kamera di Tubuhnya saat Bertugas

JAKARTA, Klikaktual.com- Kompolnas Usul anggota Polri dipasangi kamera di tubuhnya saat tugas. Dengan begitu, tindakan polisi di lapangan bisa terawasi dengan baik.

Pernyataan ini disampaikan Komisioner Kompolnas Poengky Indarti setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan perintah penindakan tegas bagi anggota yang melakukan kekerasan berlebihan terhadap masyarakat.

Ya, Kompolnas menilai perintah Kapolri tersebut sangat bagus. Hal itu bisa dijadikan pedoman agar jajaran Polri tak melakukan kekerasan.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Santri 2021, Bingkai Cantik dan Elegan untuk Dipasang di Medsos

"TR ini bagus sebagai pedoman cara bertindak bagi pimpinan, agar anak buah di lapangan tidak melakukan kekerasan berlebihan," ujar Poengky Indarti kepada wartawan, Selasa (19/10/2021), dikutip dari PMJ News.

"Saya melihat perlunya juga re-edukasi Perkap No. 8 tahun 2009 tentang Implementasi Standar dan Prinsip HAM dalam pelaksanaan tugas Polri kepada seluruh anggota," ujar Poengky Indarti.

"serta pelatihan keterampilan yang berulang-ulang agar tindakan Kepolisian di lapangan sesuai dengan aturan hak asasi manusia," sambung Poengky Indarti.

Baca Juga: Politisi PDIP Bela Menpora: Menteri Punya Prestasi Kok Malah Dimaki-maki

Poengky Indarti menyarankan agar anggota kepolisian perlu dibekali keterampilan terkait penangkapan dan penahanan sesuai HAM. Dengan begitu, tidak terjadi lagi tindakan melukai target.

"Anggota perlu dibekali juga ketrampilan bagaimana melakukan tindakan penangkapan atau penahanan yang sesuai HAM, sehingga jangan sampai dilakukan dengan cara-cara membanting atau melukai target," ujar Poengky Indarti.

Selain itu, Poengky Indarti juga mengusulkan agar setiap polisi perlu dipasangi kamera di tubuhnya. Dengan begitu, tindakan polisi di lapangan dapat terawasi.

"Saya juga melihat perlunya dipertimbangkan penggunaan body camera dan dashboard camera. Di satu sisi dapat mengawasi tindakan anggota di lapangan, di sisi lain dapat dijadikan sebagai akuntabilitas bagi masyarakat," tukas Poengky Indarti. ***