MAJALENGKA, Klikaktual.com - Kabupaten Majalengka kembali ke PPKM Level 3.
Padahal, pekan sebelumnya, Kota Angin ini sudah menerapkan PPKM Level 2.
Menyikapi penurunan level, Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd menyatakan, masuknya Kabupaten Majalengka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 diakibatkan karena vaksinasi masih rendah.
Saat ini, lanjut Karna Sobahi, indikator PPKM suatu daerah bukan lagi dilihat dari angka terkonfirmasi positif Covid-19, melainkan cakupan vaksinasi.
"Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri bahwa standar level PPKM itu bukan lagi diukur masalah konfirmasi positif Covid-19, melainkan target vaksinasi," kata Karna ditemui di Gedung Graha Sindangkasih, Kamis (7/10/2021).
Bupati Karna mengakui, rata-rata cakupan vaksinasi di Kabupaten Majalengka baru mencapai 28 persen.
Bupati dua periode ini menyatakan, kesulitan yang dialami Pemkab Majalengka bukan masalah vaksinator, maupun masalah anggaran.
"Saat ini, fasilitas dan tenaga kesehatan sudah siap untuk melakukan vaksinasi ," ujarnya.
Yang menjadi kendala saat ini, lanjut Bupati Karna adalah persoalan droping vaksinnya.
Sehingga, pihaknya sangat kesulitan dalam melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.
"Vaksinasi di daerah itu kan belinya dari pusat. Kalau bisa beli, kami beli. Tetapi kan masalah vaksinnya itu yang sulit,” tutur Karna yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Majalengka ini.
Bupati Karna memastikan, angka terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Majalengka sendiri dalam beberapa pekan terakhir ini relatif landai.
"Tambahan kasus positif masih di bawah 10 kasus dalam setiap harinya. Justru yang menjadi kendala saat ini adalah vaksinnya," ungkap Bupati Karna.
Menurutnya, cakupan persentase vaksinasi saat ini jika dihitung jumlahnya bisa sama dengan tiga kota yang naik di level dua.
"Tiga kota itu kecil jadi persentase cakupan vaksinasinya terlihat tinggi,” pungkas Bupati Karna. ***