Tahun Ini Pasar Muludan Diperbolehkan, Kapasitas 50 Persen

photo author
- Rabu, 6 Oktober 2021 | 17:29 WIB
Suasana pedagang di sekitar Keraton Kasepuhan. Pemerintah memberikan lampu hijau pelaksanaan Muludan. (Mentari Samana)
Suasana pedagang di sekitar Keraton Kasepuhan. Pemerintah memberikan lampu hijau pelaksanaan Muludan. (Mentari Samana)

CIREBON, Klikaktual.com — Kota Cirebon masuk dalam PPKM level 2. Dengan level ini, Pemkot Cirebon mulai melakukan berbagai relaksasi.

Salah satunya dengan mengizinkan kegiatan pasar muludan dan kegiatan budaya lain dilaksanakan secara normal, namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi menyebutkan kegiatan itu bisa digelar namun kapasitasnya dibatasi.

"Kegiatan sosial budaya dan kemasyarakatan sudah boleh dengan protokol kesehatan, sekarang tidak dilarang tapi dibatasi. Kita harapkan kegiatan yang menimbulkan kerumunan bisa dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen dan prokes ketat," ujarnya.

Baca Juga: Pendukung Affiati Ancam Lakukan Perlawanan jika Ada Pergantian Ketua DPRD

Relaksasi demi relaksasi yang dilakukan untuk menggerakan roda ekonomi masyarakat. Namun dengan catatan, masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan.

"Kita minta itu diawasi, dengan situasi sekarang kita jangan sampai abai, mulai buka nih pasar dadakan bima sudah berjalan dan kegiatan ekonomi lain tapi prokes jangan abai," katanya.

Mengenai Muludan, Pemkot Cirebon akan segera melakukan pembahasan dengan keraton. Hal ini diperlukan terkait penerapan protokil kesehatan.

Baca Juga: Sweet Home dan Move to Heaven Masuk Nominasi Asian Academy Award

"Usaha yang untuk pemulihan ekonomi kita bisa dorong, pengawasannya bersama-sama dari Pol PP, TNI/ Polri, tapi tetap pelaksanan protokol kesehatan, dan pembatasan aktivitas kuncinya," tambah Gusmul.

Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) Cirebon, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat, menambahkan pelaksanaan pasar rakyat muludan yang biasanya diselenggarakan di Alun-alun Kesepuhan tahun ini ditiadakan.

"Tradisi muludan masih seperti dulu, bedanya tidak ada pedagang saja, tapi ini masih menunggu arahan pak sultan juga untuk kunjungan wisata yang biasanya sampai malem," katanya

Ia mengaku tradisi menjelang pelal sudah berjalan, mulai dari mlabur, boreh, siraman dan tradisi yang sudah menjadi pakemnya

"Untuk sementara pedagang juga di tiadakan karena kondisinya sedang direvitalisasi, pedagang yang rutin saja sudah penuh, sudah banyak," tukasnya.  ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Awal Mula Terpecahnya Kesultanan Cirebon

Jumat, 1 Agustus 2025 | 00:03 WIB
X