MAGELANG, Klikaktual.com – Pembukaan destinasi Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dengan protokol kesehatan dan penerapan aplikasi PeduliLindungi sudah diuji coba dan layak dilaksanakan. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, seusai melakukan simulasi uji coba pembukaan usaha pariwisata di TWC Borobudur, Jumat (17/9).
Menurutnya, kelayakan tersebut dapat dilihat dari kedisiplinan penerapan standar operasional prosedur (SOP), baik pengelola, karyawan, pedagang, maupun pengunjung.
“Pada uji coba pembukaan Candi Borobudur tadi, kita pantau dari awal masuk. Pengunjung yang masuk ditanya sudah vaksin atau belum, kemudian mengecek aplikasi PeduliLindungi, pembelian tiket secara online atau manual, dan sebagainya. Pengunjung yang masuk destinasi wisata sudah sesuai SOP,” ujar Gus Yasin, sapaan Wagub seperti dikutip Klikaktual.com di laman resmi jatengprov.go.id .
Dalam simulasi tersebut, Gus Yasin langsung mempraktikkan tahapan-tahapan yang harus dijalani pengunjung. Saat masuk pintu gerbang, pengunjung dicek untuk memastikan sudah vaksin atau belum. Kemudian pengunjung diminta melakukan pengecekan dengan aplikasi PeduliLindungi yang tersedia di beberapa titik.
Hasil pengecekan dari aplikasi akan menunjukan kode warna hijau, kuning, merah, dan hitam. Jika menunjukkan warna merah dan hitam, yang bersangkutan tidak boleh masuk. Semua pengunjung, pengelola, serta pedagang yang masuk harus menaati peraturan tersebut.
“Dengan penerapan prokes dan aplikasi PeduliLindungi, maka saat masuk tidak ada kerumunan. Kemudian ada angka yang menunjukan sebagai tamu nomor berapa. Sehingga kalau pengunjung sudah melebihi kapasitas, maka dihentikan atau menunggu pengunjung yang keluar dari tempat wisata,” katanya.
Dengan dibukanya kembali Candi Borobudur, Wagub berharap roda ekonomi di sektor wisata dapat kembali berputar. Meski begitu, ia berharap para pelaku ekonomi dan masyarakat tetap waspada terhadap penularan Covid-19.
“Dengan adanya simulasi uji coba itu menunjukan kita belum baik-baik saja, dan perlu waspada. Protokol kesehatan harus kita taati dan tidak menyepelekan. Harapan kita bisa menumbuhkan roda ekonomi masyarakat,” harapnya. ***