JAKARTA, Klikaktual.com - Anggota Komisi IV DPR RI Slamet prihatin dengan anjloknya harga cabai di pasaran. Kondisi ini membuktikan adanya masalah yang seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah. Dia menyebut, kebijakan impor adalah salah satu biangnya.
“Seharusnya pemerintah hadir melindungi petani Indonesia. Jangan hanya berpikir impor terus, sementara nasib petani kita semakin sengsara," tegas Slamet dalam keterangan persnya, Jumat (27/8/2021).
Menurut Slamet, berdasarkan data BPS, impor cabai sepanjang Semester I-2021 sebanyak 27.851,98 ton dengan nilai 59,47 juta dolar AS. Angka itu meningkat dibandingkan realisasi impor pada Semester I-2020 yang hanya sebanyak 18.075,16 ton dengan nilai 34,38 juta dolar AS.
Baca Juga: Viral! Salat di Masjid, Sujud Tak Bangun-bangun, Ternyata...
"Cabai yang diimpor pemerintah pada umumnya adalah cabai merah, termasuk juga cabai rawit merah. Ini bukti betapa pemerintah memang tidak berpihak kepada petani kita. Pemerintah perlu melihat kembali kepada kebijakan pangan yang menjadi landasan kerja era Kabinet Indonesia Maju," tandas politisi PKS itu.
Untuk diketahui kebijakan pangan yang tertuang dalam Nawacita "kedaulatan pangan" muaranya adalah peningkatan kesejahteraan para petani. Beberapa aspek dapat dijadikan indikator terjadinya perubahan lebih baik di sektor pertanian. Antara lain meningkatnya produksi pertanian di semua komoditas, membaiknya kesejahteraan petani, berkurangnya kesenjangan pendapatan masyarakat pedesaan dan melonjaknya ekspor. ***