CIREBON, Klikaktual.com- Ulama asal Cirebon yang juga Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kiai Musthofa Aqil Sirajd optimis Indonesia keluar dari pandemi Covid-19. Dikatakan, Tahun Baru Islam 1 Muharam 1443 Hijriah yang jatuh pada 10 Agustus 2021, menjadi momentum untuk bangkit menang melawan Covid-19.
Kiai Musthofa mengajak masyarakat, khususnya Umat Islam, melihat pandemi ini sebagai ujian dari Allah. "Di omen tahun baru Hijriah ini kita harus optimis segera keluar dari pandemi. Di tahun yang baru ini, proses penularan diharapkan terus berkurang dan bahkan semoga berakhir. Kita harus selalu ingat bahwa Allah tidak membebani umatnya melainkan sesuai dengan kesanggupannya," kata Kiai Musthofa, dikutip dari laman resmi DPP PPP, Selasa 10 Agustus 2021.
Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon itu juga mengajak umat Islam memperkuat akidah dan keyakinan akan kebesaran Allah. Melalui pandemi ini, kata Kiai Musthofa, Allah sedang berbicara bahwa Allah itu ada.
Baca Juga: Kota Cirebon Belum Lepas dari PPKM Level 4, Padahal Paling Ketat, Ruas Jalan Ditutup, PJU Dimatikan
"Selama ini bangsa Indonesia seakan-akan meniadakan Allah dengan kesibukannya. Nah, melalui pandemi ini Allah menunjukan bahwa Allah itu ada. Kita harus segera memohon ampun kepada Allah karena Dia lah yang memberikan ujian pandemi ini dan Dia pula yang akan menuntaskannya," ucap Kiai Musthofa.
Selain memperkuat akidah, Kiai Musthofa juga mengajak umat Islam Indonesia agar tidak putus asa dalam menghadapi pandemi ini dengan mengikuti anjuran yang telah diberikan pemerintah. Ia contohkan, ikhtiar Nabi Muhammad saat hijrah dari Makkah ke Kota Madinah.
"Nabi Muhammad ketika hijrah dikejar oleh kaum kafir. Beliau terus berusaha melakukan perjalanan, kemudian bersembunyi di malam hari di gua tsur. Apa yang bisa dipelajari dari perjalanan hijrah nabi ini? kita wajib berikhtiar," jelas Kiai Musthofa.
Baca Juga: Hari Jadi Cirebon ke-652, Harapan Terbebas dari Wabah dan Marabahaya
Menurutnya, usaha yang harus dilakukan masyarakat saat ini adalah mengikuti anjuran yang disampaikan para ahli atau orang-orang yangpunya kompetensi di bidangnya, utamanya berkenaan dengan virus dan pandemi.
"Kita tidak tahu (virus), tetapi para ahli mengatakan virus itu ada, berbahaya dan penanganannya dijelaskan melalui kesepakatan beberapa ahlinya, profesor, dokter dan ahli virus dan pandemi di dunia maka kita wajib untuk percaya," ujarnya.
Kiai Musthofa menyebutkan, setidaknya ada dua ikhtiar yang harus dilakukan dalam menghadapi pandemi. Yaitu ikhtiar dhohir dengan mematuhi protokol kesehatan beserta program vaksinasi. "Kemudian kita tidak boleh lupa memohon dan berdoa kepada Allah agar bangsa ini terbebas dari pandemi," pungkas Kiai Musthofa. ***