Dan Engkau tetap Engkau, sabar menunggu di sana, memanggil namaku pribadi, agar aku balik kembali.
Bila aku menyesal dan bertobat, aku alami limpahan curahan kerahiman-Mu dan Engkau mengampuniku.
Aku bersyukur, pada-Mu ya Tuhan, karena Engkau memberi aku santapan Roti Kehidupan. Aku menjadi apa yang aku santap.
Aku alami aku berkembang menjadi pribadi yang dibentuk dan dipoles oleh apa yang aku makan.
Aku alami pula kasih dan kepedulian akan sesama semakin tumbuh kokoh, karena apa yang aku santap.
Aku menyaksikan adanya kuat kuasa yang bekerja dalam diriku.
Aku tahu, ini bukan dariku, tetapi dari-Mu, Engkau, yang berada dan tinggal di dalam diriku.
Kau-lah Yang terbaik, yang aku alami dan yang terjadi dalam hidupku.
Aku mengucap syukur akan Gereja yang tak pernah mengecewakan hidupku, tetapi sebaliknya aku-lah yang mengecewakannya.
Tentu saja, aku sadari, aku-aku ini warga Gereja-Mu yang berdosa, yang membuat kesalahan dan sering saling menyakiti satu sama lain.
Tetapi juga kami ini adalah Gereja atau Umat kudus-Mu – suatu kumpulan orang-orang pilihan-Mu, imamat rajawi, bangsa yang suci, Umat kepunyaan Allah sendiri – (1 Peter 2:9).
Aku berterima kasih ya Tuhan, atas Gereja-Mu, di mana Kau sendiri sebagai Kepala, dan Engkau selalu berkenan memberkatinya, agar selalu dekat pada-Mu dan semakin menarik, menyapa dan mengisihi sesama sebagai saudara.
Amin
#2
Tuhan, aku telah sampai di penghujung tahun, ada begitu banyak yang sudah aku lewati sepanjang tahun ini, sejujurnya kalau aku bisa bertahan, itu karena anugerah-Mu.