news

Ketimpangan Vaksin Disorot WHO, Muhaimin Minta Kemenkes Sinkronkan Data

Kamis, 5 Agustus 2021 | 13:23 WIB
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Foto: Geraldi/Man)

JAKARTA, Klikaktual.com- Ketimpangan data vaksinasi Covid-19 di Indonesia turut disorot oleh WHO. Karena itu, Kemenkes diminta sinkronkan data. Terutama soal ketersediaan stok vaksin di daerah dengan jumlah masyarakat penerima vaksin.

Hal itu seperti disampaikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. “Saya minta disinkronkan dulu data vaksin kita. Ada berapa stoknya, sama nggak data penerima di daerah dengan di pusat, lalu pastikan distribusinya merata dan tepat sasaran,” ungkap Muhaimin di Jakarta, dikutip dari laman resmi DPP PKB, Kamis 5 Agustus 2021.

Muhaimin yang juga Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra ini juga mendorong Kemenkes meningkatkan pengawasan kepada daerah-daerah dalam melaksanakan program vaksinasi. Dengan begitu, program vaksinasi dapat berjalan dengan lancar dan pemberian vaksin dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

Muhaimin juga meminta pemerintah berupaya maksimal dalam memastikan ketersediaan stok vaksin Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia. Misalnya dengan cara melakukan subsidi silang dari daerah yang banyak memiliki stok vaksin Covid-19 ke daerah yang kekurangan stok vaksin.

Pemerintah juga diminta meningkatkan produksi vaksin dalam negeri, maupun mengimpor vaksin dari luar negeri, mengingat kondisi saat ini mendesak dan perlu segera terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Sekarang ini bulan kemerdekaan. Harapannya PKB ingin turut serta memerdekakan bangsa ini dari pandemi Covid-19. Dengan apa? Ya salah satunya vaksin itu harus dioptimalkan,” tandas Muhaimin.

Seperti diketahui, ketimpangan vaksinasi Covid-19 dan distribusi vaksin di Indonesia sebelumnya mendapat sorotan WHO. Menurut WHO, bahkan masih banyak tenaga kesehatan di sejumlah provinsi, seperti Papua, Maluku, dan Sulawesi Tengah yang sama sekali belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Melansir data Kemenkes per hari Selasa, 3 Agustus 2021, total data penerima vaksin ke-1 di Indonesia mencapai 48.106.208 orang. Sedangkan total penerima vaksin ke-2 kini mencapai 21.436.908 orang. Angka ini masih tergolong jauh dari target sasaran vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720 orang.

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB