news

Sekretaris Dewan Pengarah BPIP: Kita Perlu Merawat Agama, Etika dan Moral Bangsa Kita

Rabu, 23 November 2022 | 12:11 WIB
Sekretaris Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mayor Jendral TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dalam diskusi kegiatan “Global Interfaith Dialogue: Religions Diplomacy for Humanity and Global Peace, Selasa 22 November 2022 (pribadi)


JAKARTA, Klikaktual.com - Agama, etika dan moral bangsa memiliki peran dalam menjaga nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Mayor Jenderal TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya selaku Sekretaris Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam diskusinya pada kegiatan “Global Interfaith Dialogue: Religions Diplomacy for Humanity and Global Peace. Selasa (22/11).

“Seperti yang kita ketahui, peran agama serta sikap etika dan moral bangsa kita telah menjadikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia," ujarnya.

Wisnu melanjutkan, agama merupakan peran sentral dalam menjembatani dialogi antara pihak yang bertikai dengan melibatkan nilai-nilai perdamaian yang diajakan oleh agama. Dan karena peran agama itulah maka Forum R20 pada tanggal 2-3 November kemarin telah menghasilkan rekomendasi untuk mengatasi konflik dan pertentangan agama di seluruh dunia.

Baca Juga: Prediksi Spanyol vs Kostarika Malam Ini di Penyisihan Grup E Piala Dunia

Dalam lanjutan diskusinya, Sekretaris Dewan Pengarah BPIP yang juga merangkap sebagai Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) mengatakan bahwa kita harus belajar dari masyarakat di Bali. Meski masyarakatnya mayoritas beragama Hindu, tetapi tolrenasi antar umat beragama sangat tinggi.

“Bukan hanya Pura, rumah-rumah peribadatan agama lain pun di Pulau Bali dapat berdiri dan berdampingan satu sama lain layaknya Masjid Istiqlal dan Katedral di Jakarta yang saling berhadapan.” Ucap Wisnu.

Menyambung dengan pernyataan Wisnu, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., Imam Besar Masjid Istiqlal menyampaikan bahwa religion diplomacy adalah suatu hal yang penting karena diplomasi agama adalah satu dari sekian jalan untuk mendamaikan krisis kemanusiaan, konflik, pertentangan dan peperangan yang ada di dunia saat ini.

Baca Juga: Prediksi Skor dan Susunan Pemain Belgia vs Kanada di Piala Dunia Qatar, Siapa akan Menang?

“Marilah kita bersama-sama juga dalam meningkatkan nilai-nilai keagamaan dan nilai adat ketimuran. karena dengan itu toleransi beragama dapat terjaga di Indonesia.” Kata Nasaruddin.

Selanjutnya, Presiden dari organisasi Civilizations Exchange and Cooperation Foundation (CECF) serta pendiri Al Basheer Seminary, Interfaith Center & Institute, Imam Mohamad Bashar Arafat dari Amerika Serikat, mengatakan bahwa diplomasi agama itu penting karena itu bagian dari ilmu hubungan manusia serta memberdayakan ulama dan tokoh masyarakat untuk merangkul pluralisme agama dan keragaman budaya.

Baca Juga: Prediksi Skor dan Head to Head Jerman vs Jepang di Piala Dunia, Main Malam Ini

“a faith-based diplomacy is needed in order to develop structures and cooperation in building communities of peace and justice and support a vigorous educational coursework to build global cooperation.” Ucapnya dalam Bahasa Inggris.

Acara Global Interfaith Dialogue: Religions Diplomacy for Humanity and Global Peace diadakan secara kolaboratif antara Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang dihadiri perwakilan agama-agama, tokoh agama, Lembaga keagamaan dan penggiat dialog lintas agama.***

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB