CIREBON, Klikaktual.com - Setiap tahun di puncak perayaan Maulid, masyarakat Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon menggelar ritual tahunan pengangkatan Buyut Kayu Perbatang Pangeran Mancur Jaya.
Pada tahun ini, ritual pengangkatan Buyut Kayu Perbatang Pangeran Mancur Jaya dilakukan Masyarakat Desa Kertawinangun pada Sabtu (15/10/2022).
Tradisi ini dilakukan masyarakat setempat setiap tanggal 19 Rabiulawal (Maulud) penanggalan Hijriah. Masyarakat mempercayai Buyut Kayu Perbatang Pangeran Mancur Jaya yang berbentuk batang pohon sebagai benda keramat.
Baca Juga: Link Nonton Under The Queen's Umbrella Episode 1 Tayang Perdana Malam Ini
Menurut Juru Kunci Situs Balong Keramat Pangeran Mancur Jaya, Raden Suparja mengatakan, kegiatan itu merupakan bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar warga Desa Kertawinangun. Tradisi ini lebih dikenal sebagai Muludan Tuk.
Menurutnya, tradisi tersebut selalu digelar tepat satu pekan setelah Pelal Ageng Muludan Kasepuhan dan Kanoman.
Suparja menuturkan, ritual pengangkatan kayu keramat tidak bisa dilakukan sembarangan tetapi ada tata cara tertentu yang wajib ditaati.
Tradisi dimulai dengan pembacaan selawat Nabi setelah dikumandangkan azan oleh seorang muazin. Setelah itu tujuh orang menyelam ke dasar balong keramat untuk mengangkat kayu tersebut.
Baca Juga: 20 Kata-kata Hujan yang Cocok Dibagikan ke Media Sosial untuk Mengingat Kenangan
Kayu berukuran panjang kurang lebih dua meter tersebut kemudian diterima oleh empat orang, lalu dimandikan dengan air kembang dan ukup kemenyan. Setelah dimandikan kayu tersebut dikafani dan disemayamkan layaknya jenazah manusia.
Sejarah Kayu Perbatang
Cerita penemuan kayu Perbatang tersebut itu dimulai saat Cirebon dilanda kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan dimana-mana.
Kemudian, Pangeran Mancur Jaya mendapat perintah dari Sultan Cirebon pada masa itu untuk mencari sumber mata air di wilayahnya.
Baca Juga: Jadwal Tayang Drakor Blind Episode 10 Lengkap dengan Spoiler dan Link Nonton