JAKARTA, klikaktual.com - Banyak pihak yang mengklaim lonjakan drastis Covid-19 saat ini, imbas dari mudik Lebaran. Namun ternyata klaim itu terbantahkan. Sebenarnya, karena pemerintah kebobolan akibat banyaknya Warga Negara Asing (WNA) yang masuk Indonesia.
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menegaskan, lonjakan Covid-19 bukan karena mudik lebaran. Lonjakan justru akibat kegagalan cegah-tangkal, yang berakibat masuknya varian India dan Afrika ke Indonesia.
“Lonjakan ini harus disebut kebobolan karena banyak orang masuk ke Indonesia dari luar negeri dengan ketentuan karantina hanya lima hari. Padahal, seharusnya jangka waktu 14 hari berdasarkan ketentuan masa optimum inkubasi. Ini menjadi standar organisasi kesehatan dunia (WHO),” tegasnya.
Menurut Masdalina, virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang berkembang saat ini merupakan varian Delta 1617.2 yang berasal dari India. Virus jenis ini dalam 10 hari terakhir memiliki tingkat mutasi relatif lebih tinggi dari varian yang heboh di tahun 2020. Jenis ini, lanjutnya, memiliki mutasi atau penyebaran yang lebih cepat walaupun virulensi atau keganasannya relatif lebih rendah.
|BACA JUGA: Naik Hampir 7x Lipat, Tarif Parkir di Jakarta Bakal Rp60 Ribu/Jam!
“Varian ini yang mendorong hampir empat provinsi di pulau Jawa kini menjadi zona merah kembali,” ucapnya.
Sementara itu, untuk wilayah Bali, diklaim tidak terjadi lonjakan, tetapi berdasarkan temuan terakhir pada orang meninggal akibat Covid-19, ternyata diakibatkan varian B.1.351 asal Afrika Selatan.