JAKARTA, klikaktual.com - Pengelolaan asrama haji di Indramayu harus profesional. Jangan hanya sibuk pada musim haji, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai sentra pendidikan, ekonomi dan sosial umat.
"Pengelolaan harus profesional, jangan konvensional. Asrama haji Indramayu harus menjadi pusat kegiatan umat. Bukan hanya sibuk saat ritual tahunan haji saja. Namun harus menjadi pusat pendidikan, sosial dan ekonomi," kata Anggota Komisi VIII DPR RI Jefry Romdonny saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI ke Asrama Haji Indramayu, di Jawa Barat, Kamis, (10/6/2021).
Menurut Jefry, pengelola yang profesional harus mampu menyerap kebutuhan masyarakat, bila bangunan (asrama haji yang) megah ini selesai. "Jangan hanya jadi tempat selfie atau swafoto saja. Ini harus jadi monumen kebangkitan Islam di Jawa Barat dan pusat kerukunan umat,” tandas politisi Partai Gerindra itu.
BACA JUGA: Gus Ami: Tinjau Ulang Rencana Pajak Sembako
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Adib menjelaskan Asrama Haji Indramayu sengaja didesain serupa dengan beberapa titik di tanah suci agar dapat menjadi tempat belajar dan pengobat rindu bagi masyarakat yang belum bisa sampai ke tanah suci.
"Asrama haji ini, sengaja kami desain dengan beberapa miniatur Makkah dan Madinah. Agar masyarakat dapat belajar langsung bagaimana kondisi tanah suci yang sebenarnya. Dan untuk masyarakat yang belum ke tanah suci dapat menjadi pengobat rindu masyarakat akan tanah suci," jelasnya.
Masih menurut Adib, pembangunan asrama haji yang sekarang sudah sampai pada pelaksanaan tahap II ini, mengalami beberapa kendala di antaranya belum ada pagar pengaman area asrama haji, tidak sesuainya rencana kebutuhan anggaran dengan realisasi anggaran, tidak adanya anggaran pengelolaan dan pemeliharaan serta belum adanya air baku yang tersedia.