JAKARTA, klikaktual.com - Seruan boikot produk-produk Israel menggema di seluruh dunia. Kondisi ini, membuat peritel berencana berhenti menjual produk dari perusahaan yang mengambil untung dari kejahatan Israel di Palestina.
Imbasnya, banyak eksportir Israel mengeluh ekspor produk mereka semakin sulit.
Dikutip dari situs BDS (Boycott, Divestment and Sanctions) Movement, Rabu (19/5) menyebutkan, Komite Nasional Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BNC) Palestina menyerukan memboikot perusahaan Israel dan internasional yang terlibat dalam pelanggaran hak-hak Palestina. Pasalnya, hampir semua perusahaan Israel terlibat hingga taraf tertentu dalam sistem pendudukan dan apartheid Israel.
BACA JUGA: Umat Islam Marah, Israel Hina Surat Al Fil saat Bombardir Gaza
Pihak BDS Movement memfokuskan boikot pada sejumlah kecil perusahaan dan produk untuk mendapatkan dampak maksimal. "Kami fokus pada perusahaan yang memainkan peran yang jelas dan langsung dalam kejahatan Israel," kata BDS Movement.
Gerakan BDS ini lebih dari sekadar boikot konsumen, gerakan ini juga berkampanye bersama orang lain untuk menekan lembaga, serikat, dan perusahaan agar memboikot atau melepaskan dan mengisolasi Israel secara akademis, budaya, ekonomi, dan militer. Sifat global ekonomi saat ini berarti bahwa ada ribuan perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel dan terlibat dalam berbagai tingkat pelanggaran Israel terhadap hukum internasional.
"Namun, agar gerakan kami memiliki dampak nyata, kami membutuhkan boikot konsumen kami agar mudah dijelaskan, memiliki daya tarik yang luas, dan potensi untuk sukses," kata BDS Movement.