news

Partai Gelora Minta Peningkatan Porsi Kredit UMKM Dibarengi Penurunan Suku Bunga

Rabu, 7 April 2021 | 07:19 WIB
WhatsApp Image 2021-04-06 at 7.07.34 PM

"Suku Bunga KUR 6 persen efektif pertahun masih terbilang tinggi di tengah suku bunga kebijakan BI7DR sudah turun di level 3,5 persen," katanya.

Menurut dia, ada juga kuota KUR yang membatasi para pelaku UMKM untuk mendapatkan KUR. Jika kuota KUR Habis, maka UMKM harus ikut suku bunga ritel yang besarnya masih berkisar 9.7 - 10.1 persen.

Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Keluarga (Ekkel) DPN Partai Gelora Indonesia Srie Wulandari (Wulan) mengatakan, stimulus untuk UMKM harus didesain komprehensif, bukan secara parsial.

"Salah satu akar masalah lesunya kredit karena pelaku usaha dan UMKM melihat suku bunga masih tinggi dan penjualan belum membaik," kata Wulan.

Seperti diketahui, bank-bank yang terhimpun milik negara (Himbara) sudah menurunkan suku bunga kreditnya, begitu juga beberapa bank swasta seperti BCA, namun ekosistem perbankan nasional masih termasuk ekosistem berbunga tinggi dibandingkan dengan Bank cabang asing yang ada di Indonesia.

Berdasarkan Asesmen BI Februari 2021, suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) bank cabang asing sebesar 6,17 persen paling rendah dibandingkan bank plat merah putih seperti Himbara 10,79 persen, BPD 9.80 persen dan Bank Swasta Nasional 9,67 persen.

Masalah lain adalah UMKM mayoritas belum bankable, belum punya pencatatan keuangan, belum punya izin usaha dan mereka feasible namun tidak mampu memenuhi syarat perbankan (bankable).

Dampaknya adalah pelaku UMKM tergoda dalam aplikasi teknologi finansial (tekfin) peer to peer lending berbunga tinggi karena persyaratan fintek tersebut mudah.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB