JAKARTA, Klikaktual.com - Hari Kartini jatuh pada 21 April. Hari Kartini diperingati berdasarkan hari lahir pahlawan wanita Indonesia Raden Ajeng Kartini.
Peringatan hari Kartini biasanya diisi dengan melakukan beberapa kegiatan dimana di dalamnya terdapat kesempatan untuk berpidato atau memberikan sambutan berhubungan dengan Hari Kartini
Berikut contoh pidato singkat Hari Kartini 2022 yang mudah diingat.
Baca Juga: Link Download Logo HUT Kopassus ke-70 2022 Resolusi Tinggi dan Lengkap dengan Sejarah Singkat
Bapak/Ibu yang kami hormati,
Para remaja yang kami cintai,
Hadirin serta anak-anak yang terkasih,
Assalamualaikum Wr Wb
Pada kesempatan ini marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas karunia dan rahmat-Nya yang dilimpahkan.
Hari ini, kita memperingati Hari Kartini. Kaum wanita Indonesia sampai detik ini dan seterusnya dapat berdiri sejajar dengan kaum pria. Itu semua berkat perjuangan tokoh wanita inspiratif, Raden Ajeng Kartini.
Berkat daya juang Raden Ajeng Kartini kaum wanita sekarang ini dapat ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Bahkan puncak pimpinan tinggi negara pernah dijabat oleh wanita.
Baca Juga: Serahkan Bukti Kontrak dan Uang Sekoper dari DNA Pro, Ivan Gunawan : Rezeki Titipan Allah
Semasa hidup, Kartini dibalut perasaan gundah gulana karena peraturan yang mengekang dan membatasi gerak kaum wanita saat itu. Hingga akhirnya semua dicurahkan ke dalam bentuk surat-surat.
Surat-surat Kartiní yang berisi perasaan den npemikirannya tentang perbedaan atau diskriminasi terhadap kaum pria dikumpulkan dan dirangkum isinya menjadi sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah terang. Nah, ternyata buku inilah yang membawa angin segar khususnya wanita yang mampu mendobrak dominasi serta mensejajarkan diri dengan kaum pria.
Ketahuilah wahai wanita Indonesia bahwa Kartini tidak menghendaki kita hanya puas dan berbangga diri dengan apa yang telah dicapai sekarang ini.
Masih banyak tantangan yang harus dihadapi dan kita selesaikan. Masih banyak pembedaan yang terjadi di negara kita ini terhadap kaum wanita. Hal ini berarti emansipasi yang dicita-citakan oleh Raden Ajeng Kartini belum sepenuhnya terwujud.