news

Milad IMM 58 Tahun 2022, Menilik Kembali Sejarah, Piagam Pendirian, dan Enam Penagasan IMM

Senin, 14 Maret 2022 | 08:23 WIB
Milad IMM 58 Tahun 2022 (Twibbonize)

HARI ini, tepat 14 Maret 2022, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau disingkat IMM, merayakan milad atau ulang tahun. Dan, tahun ini merupakan Milad IMM 58.

Menilik sejarahnya, seperti dikutip dari suaramuhammadiyah.id, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meresmikan berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah pada 14 Maret 1964, bertepatan dengan 29 Syawal 1384. 

Piagam pendiriannya ditandatangai oleh Ketua PP Muhammadiyah KH Ahmad Badawi dalam sebuah resepsi yang dilaksanakan di Gedung Dinoto Yogyakarta. 

Baca Juga: Milad Ke-58 IMM, Berikut Tema dan Makna Logo untuk Peringatan 14 Maret 2022

Beberapa tokoh pelopornya antara lain Rosyad Sholeh, Djazman Al-Kindi, Sudibyo Markus. Embrio IMM dimotori para mahasiswa Yogyakarta yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Muhammadiyah yang dikoordinaasi oleh Margono.

Dalam peresmian itu, sebagaimana menurut buku Profil 1 Abad Muhammadiyah (2010) sekaligus dilakukan penandatanganan “Enam Penegasan IMM” (sumber lain: enam penegasan ini dideklarasikan dalam muktamar pertama IMM di Surakarta tahun 1956). 

Isinya antara lain, pertama, Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa Islam, kedua, Menegaskan bahwa Kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Milad IMM Tahun 2022, Cocok untuk Facebook, Instagram, hingga WhatsApp

Ketiga, Menegaskan bahwa fungsi IMM adalah eksponem mahasiswa dalam Muhammadiyah, keempat Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi yang sah dengan mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara.

Kelima, Menegaskan bahwa ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah, dan keenam Menegaskan bahwa amal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah lillahi ta’ala dan senantiasa diabadikan untuk kepentingan rakyat.

Farid Fathoni dalam Kelahiran yang Dipersoalkan (1990) menyatakan bahwa kelahiran IMM merupakan keharusan sejarah. Beberapa faktornya antara lain karena situasi kehidupan bangsa yang tidak stabil dan pemerintahan yang otoriter.

Baca Juga: Sejarah dan Tujuan Hari Pers Nasional 9 Februari, Beserta Tema HPN 2022

Kemudian terpecah-belahnya umat Islam, tidak bersatunya insan kampus dalam kepentingan politik, melemahnya kehidupan agama dan merosotnya akhlak. 

Di internal, gerak Muhammadiyah yang semakin membesar, membutuhkan kader mumpuni. Gagasan menghimpun mahasiswa Muhammadiyah dalam sebuah organisasi sempat mendapat resistensi. 

Halaman:

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB