JAKARTA, Klikaktual.com - Hio menjadi salah satu elemen penting ketika etnis Tionghoa berdoa.
Memanjatakan puji syukur dan doa, etnis Tionghoa selalu menyalakan hio atau dupa.
Lantas apa sebenarnya arti dan makna hio bagi etnis tionghoa?
Baca Juga: Link Nonton Ghost Doctor Episode 9: Rahasia Seung Tak yang Mengejutkan Cha Young Min
Hio adalah dupa yang dipakai oleh masyarakat Tionghoa sebagai pelengkap dalam ritual ibadah, termasuk ibadah menyambut Hari Raya Imlek.
Hio memiliki arti harum dan sesuai dengan namanya hio akan mengeluarkan wangi yang khas ketika dibakar.
Jumlah Hio yang dibakar dalam setiap peribadatan bervariasi karena sesuai dengan kepercayaan masing-masing individu.
Baca Juga: The Kings Affection: Kisah Puteri Mahkota Melahirkan Anak Kembar, Penuh Intrik dan Ambisi Kekuasaan
Dalam kepercayaan orang Tionghoa, hio yang dibakar saat beribadah berjumlah 1 sampai 9 Hio. Namun ada juga yang membakar sampai ratusan hio dalam sekali ibadah.
Seseorang yang membakar satu hio ketika beribadah berarti orang tersebut sedang beribadah yang dikhususkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena satu bermakna tunggal atau esa.
Membakar dua Hio dimaknai sebagai doa kepada kedua orang tua karena dua berarti Yin dan Yang.
Baca Juga: Tahun Baru Imlek 2573 Khongzili, Menteri Agama: Rayakan dengan Sederhana tanpa Mereduksi Maknanya
Beribadah dengan tiga Hio menjadi lambang sedang beribadah bagi alam semesta, yang teridri atas tiga unsur, yaitu bumi, langit, dan manusia.
Masyarakat Hokkian memercayai bahwa di bumi terdapat empat penjuru lautan yang dianggap sebagai saudara dan empat hio tersebut melambangakan empat penjuru tersebut, yaitu utara, timur, selatan, dan barat.
Lima Hio menyimbolkan lima elemen dasar manusia dalam kepercayaan orang Tionghoa, yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air.