MEDAN, Klikaktual.com - Kabar kontroversi kembali menghampiri Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Mantan Ketua Umum PSSI itu sempat memarahi dan menjewer Pelatih Biliar Tim PON Sumatera Utara, Khairuddin Aritonang dalam acara pemberian tali asih bagi atlet dan pelatih PON 2020 di Papua di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (27/12) siang.
Bahkan, saat itu, Choki -sapaan akrab pelatih biliar- dipanggil ke depan lantaran tidak bertepuk tangan ketika Edy Rahmayadi berpidato. Kemudian Edy menjewer telinganya. Bahkan Edy mengeluarkan kata-kata tidak pantas seperti mengusir dan menyebutnya 'sontoloyo'.
Menanggapi hal yang menimpa dirinya, Choki akhirnya membuka suara akibar perlakuan dari Edy yang menjewer dan memarahinya di hadapan ratusan atlet dan pelatih, hanya karena tidak tepuk tangan saat Edy Rahmayadi memberikan sambutan.
Menurut Choki, perlakuan tidak pantas itu seharusnya tidak dikeluarkan oleh sang Gubernur. Selain itu, dia juga mengatakan selama dirinya menjadi pelatih atlet biliar, Gubernur Edy justru tidak pernah memperhatikan para atlet.
"Tidak ada perhatiannya, terutama kami di biliar. Apa yang sudah beliau beri? gak ada, sehari-hari pun tidak ada perhatian kecuali saat ada event nasional seperti PON," tutur Khairuddin Aritonang.
Seperti diketahui, tim cabang olahraga biliar Sumatera Utara menorehkan beberapa medali dalam perhelatan PON XX Papua itu. Meski tak ada emas, setidaknya total 12 medali, dengan rincian 5 perak dan 7 perunggu berhasil diberikan. Bahkan, Cabor Biliar berada pada peringkat 5 sebagai penyumbang medali terbanyak bagi Sumut.
Baca Juga: Ini Bocoran Hadiah Uang Untuk Juara Piala AFF 2020, Jumlahnya Fantastis!
Tak sampai di situ, Choki juga membeberkan semua peralatan biliar untuk latihan para atlet juga sudah jauh tertinggal.
Sedangkan, berkaitan tentang masalah tepuk tangan, Khairuddin Aritonang mengatakan pidato Edy Rahmayadi pun biasa saja. Karenanya, ia menyebut tidak ada yang patut untuk diberi tepuk tangan terkait pidato Gubernur Sumut tersebut.
"Marah-marah, maki-maki tak nyambung, itu kan aneh, emosional tidak jelas. Kalau marah-marah, maki-maki tapi dunia olahraga maju ya bagus, ini kan tidak," katanya.
Baca Juga: Lowongan Kerja : Gadget Mart Cari Store Manager di Kalimantan Tengah
Sebelumnya, perlakuan tak pantas dilakukan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi karena memarahi dan mengusir pelatih biliar tim PON XX Papua diketahui dari cuplikan videonya yang tersebar melalui pesan di aplikasi WhatsApp.
Pada rekaman itu, terlihat Edy sedang memberikan sambutan dalam acara penyerahan tali asih kepada atlet PON XX Papua di rumah dinas Gubernur di Medan. Lantas, Edy memanggil peserta karena tak tepuk tangan, dan meminta untuk peserta itu naik ke atas panggung.