NAMA aslinya Abraham Lunggana. Tapi nama bekennya Haji Lulung. Jauh sebelum dikenal sebagai politikus ulung, Haji Lulung dikenal sebagai tokoh Tanah Abang yang merintis usaha dari nol.
Profil Haji Lulung itu diuraikan di laman Jakarta.go.id. Disebutkan bajwa sebelum menjadi politikus, nama Haji Lulung sudah terkenal di seantero Tanah Abang Jakarta Pusat.
Di dalam buku Tenabang Kate Anak Tenabang yang disusun oleh Ahmad Mathar Kamal dan Faiz Sungkar disebutkan bahwa bapaknya, Ibrahim Tjilang, mengidolakan Abraham Lincoln.
Baca Juga: Gempa Susulan Kembali Terjadi di Perairan NTT, Kali ini 5,5 Magnitudo
Dari mengidolakan Abraham Lincoln itulah sehingga nama Abraham dijadikan nama putra ketujuh Ibrahim Tjilang dari sebelas anak-anaknya.
Sejak kecil, Haji Lulung sudah menghadapi pahitnya kehidupan karena pada tahun 1975, saat ia berusia 16 tahun, ia ditinggal wafat bapaknya yang seorang tentara berpangkat Peltu.
Ibunya yang menjadi single parent masih memiliki keturunan dari KH Abdullah Syafiie, pendiri Perguruan Islam Asy-Syafiiyyah.
Baca Juga: Kenapa 14 Desember Ditetapkan Sebagai Hari Sejarah Nasional? Ini Alasannya
Haji Lulung membantu mencari nafkah untuk ibu dan saudara-saudaranya dengan mengumpulkan sampah pasar berupa plastik, karung, kardus, dan per untuk ngebal.
Dikarenakan tinggal di dekat pasar, maka ia mencari uang di pasar. Kehidupannya sedikit mulai sedikit berubah ketika ada perluasan Pasar Kebon Dalem (1976), ia sudah menjadi bos barang bekas.
Oleh karena harus bekerja, Haji Lulung meninggalkan sekolahnya selama tiga tahun demi mencari uang.
Baca Juga: Diguncang Gempa 7,5 M, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami untuk Maluku, NTB dan Sekitarnya
Pada tahun 1978, ketika ia sudah memiliki kemampuan cukup, Lulung melanjutkan kembali sekolah ke STM di YPMII di daerah Pasar Jum'at (sekarang sekolah itu sudah tidak ada lagi).
Melihat perkembangan pasar semakin berkembang, ia memiliki pemikiran sejak masih SMP untuk mencari cara bagaimana mendapatkan satu persen dari peredaran uang di Pasar Tenabang.