"Kalau pergi jauh usahakan ada ganti driver. Setiap dua jam tiga jam sekali. Tergantung masing-masing orang jadi Begitu mengantuk atau lelah langsung gantian," jelasnya.
Sebisa mungkin berkendara di jam biologis. Kalau biasa bangun di pagi hari ya berkendara di pagi hari, jangan berkendara tengah malam dimana kita tidur karena jam biologis kita biasanya akan menyesuaikan.
Kemudian, rasa kantuk tidak hanya disebabkan oleh jam biologis tetapi juga oleh suara yang konstan. Suara jalan, suara musik yang konstan, suara desiran angin yang konstan juga bisa membuat ngantuk meskipun bukan di jam biologis tidur.
"Kalau ngantuk jangan berkendara. Cari ganti atau rest area terdekat. Tidur sebentar saja, yang penting sempat tidur itu sudah jauh memulihkan rasa segar. Jadi menghilangkan rasa kantuk. Kalau lelah satu-satunya cara istirahat," paparnya.
Baca Juga: Lewati Suka Duka selama Hidup, Vanessa Angel: Bibi Sumber Kekuatan Saya
10. Ban Pecah
Saat ban pecah, jangan panik. Jangan menginjak rem, sebab bisa menyebabkan kendaraan melintir.
Ketika melakukan pengereman, rem di salurkan ke empat roda. Sedangkan ada satu roda yang tidak memiliki daya cengkram karena ban pecah. Di sisi lain, ban lainnya memiliki daya cengkram baik, sehingga terjadi ketimpangan daya cengkram yang menjadikan mobil tidak stabil.
Langkah yang bisa dilakukan adalah, pegang setir dengan kuat, karena ketika ban pecah setir akan cenderung menarik ke kanan atau kiri. " Tahan setir supaya lurus dan kurangi gas secara perlahan sampai gas dilepas semua mobil tetap dalam keadaan terkendali dan pelan pelan minggir ke kiri pakai sen. Setelah kecepatan dibawah 30 km per jam baru injak rem tetapi hati-hati karena ada kemungkinan setir membanting ke satu arah," paparnya. ***