“Kita perlu optimis melihat Indonesia dengan potensi energi seperti energi surya dari matahari, ataupun energi yang dihasilkan dari angin dan air. Berbagai universitas di Indonesia juga menjadi solusi terkait pengembangan inovasi dan penelitian untuk penerapan EBT di Indonesia," papar Pandu.
Akses energi berhubungan erat dengan kemiskinan, karena banyak fasilitas umum hanya bisa dinikmati dengan ada nya listrik. Seperti misalnya akses pendidikan maupun kesehatan. Akses pendidikan di masa pandemi saat ini, misalnya, membutuhkan teknologi pengajaran jarak jauh. Demikian juga akses kesehatan yang lebih memadai melalui sumber energi yang bisa diakses kapanpun.
Baca Juga: Beri Layanan Kilat, Ganti Oli Hanya 5 Menit
"Kita mempunyai kekuatan dan ketaguhan dari anak-anak muda untuk bisa membawa perubahan dari segi energi terbarukan," ujar Manager Project ACCESS, Mathilde Sari Gokmauli.
Sementara itu, Konten kreator Jovial Da Lopez juga menyebutkan aksi nyata generasi muda Indonesia. "Anak-anak muda Indonesia memiliki energi yang besar untuk turut serta dalam pencapaian TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan). Sebagai kreator konten, saya punya ketertarikan untuk membangun dunia pendidikan di Indonesia Timur dan dukungan dari anak-anak muda sangat besar menunjukkan kepedulian dan aksi nyata generasi muda di Indonesia," ujarnya. ***