JAKARTA, Klikaktual.com - Pemerintah mempersiapkan diri dalam mengantisipasi adanya kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 pasca libur akhir tahun.
Persiapan yang dilakukan mengacu pada pengalaman gelombang kedua yang terjadi Juli lalu.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebutkan salah satunya yang menjadi perhatian adalah ketersediaan oksigen.
Mengingat pada gelombang kedua, sempat terjadi kelangkaan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19.
Baca Juga: PPKM Bakal Terus Diterapkan hingga Akhir Tahun
"Kalau oksigen ini kan sudah kita tambah, bahkan kita tambah generator. Banyak hal yang kemudian dipastikan kebutuhan oksigen kalau dia bisa meningkat misalnya berkali-kali lipat," ungkap Nadia.
Disamping itu Nadia juga menyebut pemerintah memiliki stok obat yang aman. Termasuk dengan fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Berjuang Maksimal, Ini Fakta-fakta Pertandingan Indonesia vs Thailand di Uber Cup
"Kalau obat kan pasti kita sekarang stoknya cukup. Tapi kemudian obat juga sudah ganti kan, favipiravir, bukan lagi oseltamivir. Telemedicine juga sudah ada mekanismenya, telemedicine yang dengan IDI dengan asosiasi telemedicine, jadi sudah ada sistemnya," terangnya.
Meski sudah melakukan antisipasi, Nadia mengaku pemerintah tentu tidak menginginkan adanya lonjakan kasus seperti Juli lalu. Untuk itu pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menekan kasus Covid-19.
"Kita tentunya tidak mengharapkan adanya peningkatan kasus. Namun kita tetap antisipasi gelombang tiga. Jika dibandingkan dengan Juli, antisipasi saat ini jauh lebih baik," jelasnya. ***