BOGOR, Klikaktual.com- Sebanyak 200 sekolah di Kota Bogor secara serentak melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), Senin (4/10/2021).
Ratusan sekolah berbagai tingkatan tersebut sebelumnya telah dinyatakan lolos asesmen dan verifikasi faktual.
"PTMT Tahap 1 dimulai hari Senin 4 Oktober 2021 di 44 sekolah SMP, 115 SMA/SMK, 30 Madrasah dan 11 SLB," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Hanafi, dikutip dari laman resmi Pemkot Bogor, Senin (4/10/2021).
Baca Juga: 5 Oktober Hari Guru Sedunia, Ini Kisah di Balik Perayaannya
"Tapi ada beberapa sekolah mulai hari Rabu, (6/10) karena mereka sedang ANBK (Asisten Nasional Berbasis Komputer)," lanjut Hanafi dalam keterangannya.
Hanafi menjelaskan, penentuan sekolah tahap 1 ini berdasarkan self asesmen dan verifikasi faktual yang dilakukan secara simultan dengan menggunakan instrumen yang sudah dikoordinasikan kepada para stakeholder.
Hanafi menjelaskan, untuk pelaksanaan Tahap 2 akan dilaksanakan setelah ada evaluasi PTMT di tahap 1.
Baca Juga: Belum Sempat Makan, Jokowi Santap Jagung Rebus di Pinggir Jalan di Papua
Dalam rangka kehati-hatian dan keamanan serta keselamatan, kata dia, maka guru dan tenaga lependidikan yang belum divaksin tidak diperkenankan untuk melaksanakan PTMT, tapi diperkenankan untuk Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ.
Sedangkan peserta didik yang mengikuti PTMT pun, dianjurkan bagi yang sudah melakukan vaksinasi penuh.
"Kelancaran, keamanan dan keselamatan PTMT menjadi perhatian dan kepentingan bersama. Kami mohon dukungan dan keterlibatan semua pihak untuk memantau PTMT secara intens," kata Hanafi.
Baca Juga: Serasinya Ria Ricis dan Teuku Ryan Kenakan Batik Cirebon, Netizen: Best Couple
Untuk itu, melalui Satgas Pelajar, Disdik akan melakukan patroli setelah PTMT atau kegiatan belajar selesai. Begitupun pihak kepolisian akan melakukan hal yang sama, dan akan menindak tegas apabila kedapatan ada siswa berseragam, berkerumun di luar jam PTMT.
Kadisdik menambahkan, berdasarkan program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan akan ditindaklanjuti oleh Dinkes, surveilans satuan pendidikan akan dilakukan secara tes sampling acak 10% dari sekolah yang melaksanakan PTMT.