news

Dalang Utama Kudeta Berdarah G30S/PKI, Ini Tokoh Kunci Selain DN Aidit dan Letkol Untung

Senin, 13 September 2021 | 17:11 WIB
DN Aidit (kiri) memberikan burung cenderawasih yang sudah diawetkan pada pemimpin China, Mao Zedong. Foto: historia.id

2. LETKOL UNTUNG

Letkol Untung Syamsuri adalah seorang Komandan Batalyon I Tjakrabirawa yang menjadi dalang pemimpin dari gerakan aksi Gerakan 30 September yang terjadi pada 1965.

Letkol Untung memerintahkan pasukannya untuk menculik jenderal TNI dan membawanya ke Lubang Buaya. Namun rencana berubah menjadi berantakan saat beberapa jenderal TNI sudah ditembak di rumah.

Ia sempat melarikan diri setelah peristiwa itu. Sebelum akhirnya ditangkap dan dieksekusi mati di Cimahi, Jawa Barat.

Baca Juga: Ikatan Cinta 13 September 2021: Diserang Komplotan Felix di Tahanan, Nyawa Riki Terancam

SJAM KAMARUZAMAN
Sjam Kamaruzaman adalah kepala Biro Khusus sebuah lembaga rahasia Partai Komunis Indonesia (PKI), yang bertugas untuk merekrut dan membina tentara pendukung PKI.

Keberadaannya juga tak banyak diketahui anggota PKI. Sjam Kamaruzaman sendiri sering disebut dalang yang menggerakkan aksi G30S itu sepenuhnya.

Hal ini dikarenakan Sjam Kamaruzaman dikatakan yang menghasut DN Aidit selaku ketua umum PKI untuk segera melakukan penyerangan.

Kurang lebih dua tahun setelah peristiwa tersebut, Sjam Kamaruzaman melakukan penyamaran diri dan pelarian dari satu kota ke kota lain.

Sampai akhirnya, ia ditangkap pada Maret 1967 di Cimahi, Jawa Barat. Setelah sempat menjalani hukuman penjara, Sjam Kamaruzaman pun akhirnya dijatuhi hukuman mati pada September 1986.

Baca Juga: Ini 5 Jembatan Unik dan Paling Ekstrem di Dunia, Kamu Berani Mencobanya?

BRIGJEN SOEPARDJO

Sebelum peristiwa Gerakan 30 September, Brigjen Soepardjo merupakan Komandan Komando Tempur di Kalimantan, yang membawahi ribuan prajurit sebagai salah satu persiapan tempur melawan Malaysia.

Ia berperan sebagai juru bicara G30S/PKI untuk menemui Presiden Soekarno untuk menjelaskan niat terkait aksi tersebut. Ia dicurigai karena kembali ke Jakarta sebelum peristiwa 30 September itu terjadi. Kuat dugaan jika Brigjen Soepardjo tela dibina oleh Sjam Kamaruzaman.

Setelah peristiwa itu, Soepardjo ditangkap oleh Satgas Kalong pada 12 Januari 1967 dan diseret ke Mahmilub. Ia juga harus menerima hukuman tembak mati pada Maret 1967 setelah sebelumnya sempat dilakukan sidang.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB