BALI, Klikaktual.com - Video ribuan burung pipit mati mendadak di area pekuburan adat wilayah Banjar Sema, Gianyar, Bali, viral di media sosial. Ternyata sebelum ini, Juli 2021 lalu, hal serupa juga terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Apakah ini pertanda bahaya?
Seorang aktivis lingkungan, Firman Panthera beberapa waktu lalu mengatakan, kematian burung pipit secara masal adalah pertanda bahaya.
"Jelas ini tanda bahaya lingkungan. Karena ada kematian masal dari satwa yang sehari-hari hidup berdampingan dengan masyarakat. Harus dicari tahu penyebabnya," tegas Firman Panthera seperti dilansir sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 10 September 2021: Teror Masih Mengancam, Mama Rosa Dihantui Kecemasan
Firman mengatakan, jika penyebab kematian burung pipit secara masal diracun, harus dicegah karena bangkai burung tersebut berada di pemukiman penduduk.
Firman mendesak instansi terkait harus secepatnya menyelidiki kasus tersebut. Harus dipastikan penyebab kematiannya karena dikhawatirkan berdampak pada lingkungan sekitar.
Seperti diketahui, netizen dibuat panik dengan video kematian masal burung pipit yang disebut terjadi di Sukabumi Jawa Barat.
Baca Juga: Terlalu, Video Viral Pasangan Gancet di Malang Ternyata Settingan, Ini Buktinya
Dalam video tersebut, belasan ekor burung pipit, bondol atau emprit tergeletak mati di sekitar kawasan pemukiman warga.
Yang terbaru, kematian ribuan burung pipit yang tiba-tiba jatuh dan berhamburan di area kuburan adat wilayah Banjar Sema di Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Kamis 9 September 2021.
Diduga, ribuan burung pipit tersebut terjatuh dan berhamburan di tanah lantaran sayap mereka basah. Karena hujan angin yang terjadi di wilayah tersebut.
Baca Juga: A Moment to Remember: Film Romansa Tentang Alzheimer yang Menguras Air Mata
Peristiwa pada Kamis pagi tersebut, sontak membuat heboh warga. Pasalnya, ribuan burung pipit mendadak terjatuh dari sarangnya di atas pohon asem dan mati seketika.
Tidak mau ketinggalan momen, kejadian ini banyak diabadikan warga yang tengah melintas di area kuburan adat itu.