ISTILAH gancet sedang populer dalam dua hari terakhir. Itu disebabkan viralnya video pasangan yang sedang melakukan hubungan intim, namun organ vitalnya tak bisa dilepaskan. Lalu apakah gancet bisa menyebabkan kematian?
Hingga kini, fenomena mati gancet belum banyak dibahas oleh para tenaga kesehatan. Sehingga informasinya masih sangat terbatas.
Dilansir laman hellosehat.com menyebutkan, belum ada laporan medis yang mencatat bahwa gancet bisa menyebabkan kematian.
Baca Juga: Ariel Noah Sampaikan Kabar Duka, Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Maut? Cek Kebenarannya
Pada kasus-kasus gancet yang dilaporkan, biasanya justru salah satu pasangan meninggal saat seks karena serangan jantung atau stroke.
Menurutnya, kematian saat seks membuat penis yang masih dalam keadaan ereksi jadi sulit ditarik keluar. Ini karena penis masih terjepit otot-otot panggul bawah pada dinding vagina yang berkontraksi.
Namun, agar bisa menarik penis yang ereksi keluar dari vagina, tentu saja membutuhkan kesadaran untuk mengendalikan anggota tubuh.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 7 September 2021: Aldebaran Peringatkan Uya, Reyna Makan Kue Misterius itu
Itulah mengapa mati gancet lebih tepat jika dimaknai sebagai kematian yang berujung pada gancet, bukan malah gancet yang menyebabkan kematian.
Pasalnya, penis captivus sendiri adalah kondisi yang bisa disembuhkan atau diatasi dengan risiko komplikasi yang minim.
Perlu ditekankan lagi bahwa gancet bukan fenomena mistis. Kondisi penis captivus ini bisa dijelaskan secara medis dan berkaitan dengan kondisi vaginismus yang dialami perempuan.
Baca Juga: Kapan Kartu Prakerja Gelombang 20 Dibuka? Jangan Lupa Ini Jadwalnya
Tetapi, gancet tergolong jarang dialami oleh kebanyakan pasangan. Jika Anda sampai mengalaminya, berusahalah untuk tetap tenang dan secara perlahan coba lepaskan organ intim Anda.
Belum ada penjelasan secara pasti mengenai penyebab gancet. Tetapi, menurut situs kesehatan dari Britania Raya, NHS, vaginismus bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.