JAKARTA, Klikaktual.com - Munculnya dugaan kebocoran data pribadi pada pengguna aplikasi eHAC menjadi salah satu perhatian Kemenkominfo. Dalam siaran persnya, Kemenkominfo menyebutkan jika pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Disebutkan, dari hasil penulusuran sementara, dugaan kebocoran data terjadi pada aplikasi eHAC yang lama dan sudah dinonaktifkan pada 2 Juli 2021.
"Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, Kementerian Kominfo bersama dengan pihak-pihak terkait akan melanjutkan investigasi lebih mendalam terhadap dugaan insiden kebocoran data pribadi pada aplikasi eHAC," ujar Juru Bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi dikutip dari siaran pers.
Baca Juga: Jika Ada Murid Positif Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka Dihentikan Tiga Hari
Dedy menyebutkan insiden kebocoran data pribadi ini tidak akan mempengaruhi keamanan data pada aplikasi eHAC yang terintegrasi dengan aplikasi Peduli Lindungi. Mengingat untuk eHAC yang terintegrasi dengan Peduli Lindung, penyimpanan dana dilakukan di Pusat Data Nasional (PDN).
"Kementerian Kominfo mengimbau seluruh pengelola dan wali data untuk menjaga data pribadi masyarakat secara serius, baik dalam hal teknologi, tata kelola, maupun sumber daya manusia," tuturnya. ***