Ia mengatakan bahwa dalam proses pembuatan musik tradisional berupa gamelan itu ia buat sendiri.
"Produknya ya buatan sendiri, tapi kalo lagi banyak orderan atau lagi keteteran itu ya kerjasama sama pengrajin lain," ucapnya.
Bahan baku dalam pembuatan alat musik tradisional itu terbuat dari drum bekas, limbah kayu albasia, Karet (Limbah papan cuci), Paku dan pewarna.
"Untuk bahan premium terbuat dari besi plat dan untuk varian produk baru ada yg menggunakan kain batik," ujarnya.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Populer bernuansa Air Terjun di Ponorogo, Dengan Udara Sejuk dan Sepoi-sepoi
Seiring dengan bergulirnya waktu, sekaligus mengikuti strategi penjualan di era yang baru yakni zaman modern, ia mencobanya untuk jualan secara Online.
Ia memulai jualan Online nya itu melalui bikin konten penjualan di media sosial, seperti di Instagram, Facebook, Tiktok, Youtube, Shopee, Lazada dan tokopedia.
Bahkan, ia juga menceritakan pada saat awal mulanya jualan secara onlinenya, itu tidak ada yang belinya sama sekali.
Namun, ia tetap semangat pantang menyerah dalam berjualan, baik secara offline maupun online.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Populer Bernuansa Gunung di Ponorogo, Lagi Viral dan Hits
Dengan bergulirnya waktu, atas kerja keras serta semangatnya itu membuahkan hasil, usaha jualan melalui online berupa alat musik tradisional gamelannya itu, pada tahun 2019 mulai di lirik konsumen dan laku keras, bahkan sampai tingkat Internasional para pembelinya.
Seperti dari Negara Malaysia, Newyork dan juga Negara Taiwan.
"Ya ada yang mesen dari luar Negeri melalui penjualan online di Shopee," tuturnya.
Untuk lokasi usahanya itu beralamat di Dusun pahing, blok lapangan ciwangi, RT 01/ RW 010, Desa Beber Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon.***