Jakarta, Klikaktual.com - Rencana penambahan libur Idul Adha 2023 menjadi 3 hari disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas.
Libur tiga hari ini diusulkan karena adanya perbedaan Hari Raya Idul Adha antara pemerintah dan Muhammadiyah.
Berdasarkan sidang isbat 18 Juni lalu, pemerintah menetapkan Idul Adha 2023 diperingati pada Kamis, 29 Juni 2023.
Baca Juga: 4 Tempat Wisata Terbaik di Wonogiri, Ayo Healing ke Sini!
Sementara menurut Maklumat nomor 1/MLM/I.0/E/2023 yang dirilis Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Idul Adha 2023 versi Muhammadiyah akan diperingati pada Rabu, 28 Juni 2023.
Dalam maklumat tersebut disebutkan tanggal 1 Dzulhijjah 1444 Hijriah bertepatan dengan 19 Juni 2023. Adapun perhitungan tersebut menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Berdasarkan maklumat tersebut, Lebaran Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 H untuk Muhammadiyah bertepatan dengan 28 Juni 2023.
Baca Juga: Tarik Perhatian Penonton, Rating King The Land dan See You in My 19th Life Naik!
Hingga saat ini, libur Idul Adha 2023 masih mengikuti ketetapan SKB 3 Menteri, yaitu Kamis, 29 Juni 2023. Namun, kemudian muncul usulan agar libur Idul Adha 2023 ditambah menjadi dua hari.
"Ada usulan selain libur nasional tanggal 29, tanggal 28 itu diusulkan jadi cuti bersama. Kemudian tanggal 30 kan kejepit itu. Diusulkan juga jadi cuti bersama," ujar Azwar di Jakarta, Senin (19/6/2023).
Azwar mengatakan, usulan penambahan cuti bersama ini memang sudah dibahas dalam rapat di Sekretariat Negara.
Baca Juga: Siap Goyang Lidah! Ini 5 Makanan Khas Purworejo yang Enak, Jangan Sampai Gak Cobain!
Sementara Menko PMK, Muhadjir Effendi menyebutkan usulan penambahan libur dari Pengurus Muhammadiyah sudah diteruskan kepada Presiden Jokowi. Ia pun meminta semua pihak untuk menunggu keputusan Presiden Jokowi.
"Kemarin sudah kita bahas, kita kaji bareng dalam rapat tingkat menteri di kantornya Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara). Hasilnya masih menunggu arahan dan kebijakan Bapak Presiden Jokowi," ujar Muhadjir.