INDRAMAYU, Klikaktual.com - Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Bersatu (FKMIB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Indramayu, Senin (3/4/2023).
Dalam orasinya mereka menolak penggunaan dana APBD untuk penyertaan modal Bank Perkreditan Rakyat Karya Remaja (BPR KR) Indramayu.
Mereka juga meminta aparat mengusut tuntas pihak yang terlibat, dan mendesak Kejati Jabar dan Kejari Indramayu untuk menangkap semua pejabat termasuk direksi BPR KR dan kroninya yang terlibat.
Ketika berorasi di depan Gedung DPRD Indramayu, perwakilan para pendemo diterima Ketua Komisi 3 DPRD di ruang Bapemperda DPRD setempat.
Penanggung Jawab aksi demo, Chong Soneta, meminta para wakil rakyat untuk tidak membahas penyertaan modal APBD untuk BPR KR.
Hal itu dianggap Chong Soneta akan sia-sia. Mengingat kondisi BPR KR saat ini mengkhawatirrkan.
Baca Juga: Kecelakaan Maut, Sopir Mobil Dinas Bupati Kuningan Jadi Tersangka
“BPR KR sering mendapatkan suntikan dana dari Pemkab Indramayu melalui APBD, namun faktanya tetap kolap. Sing badog sapa sing nanggung masyarakat? Bli kalem isin,” tegasnya.
Achong mendesak agar para pihak yang punya utang di BPR KR termasuk oknum anggota DPRD agar asetnya disita lalu dilelang untuk membayar nasabah yang simpanan/tabungannya tidak bisa diambil.
“Sita aset debitur nakal dan di lelang, Jangan ambil dari APBD,” tandasnya.
Baca Juga: 5 Shio yang Kaya Permanen, Mau Apa Aja Tinggal Bayar
Sementara Ketua Komisi 3 DPRD Indramayu, Imron Rosyadi didampingi Kiki Arindi mengatakan perihal BPR KR harus ditelaah secara komprehensif. Artinya mempertimbangkan semuanya, ya BPR KR, juga nasabah agar simpanannya segera diselesaikan.
“Kami menerima tuntutan tersebut dan selanjutnya akan dibahas dalam forum dewan,” kata politikus PKB ini.