news

Salmon Candy Viral di Media Sosial, Ini Fakta dan Asal-usulnya

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:57 WIB
Salmon candy viral di TikTok, camilan unik yang bikin penasaran banyak orang. (TikTok/tasyiiathasyia)

Klikaktual.com - Dunia kuliner seolah tak pernah kehabisan ide. Setelah beragam makanan unik silih berganti menjadi tren, kini muncul camilan baru yang kembali menarik perhatian banyak orang, yakni salmon candy.

Sesuai namanya, camilan ini berbahan dasar ikan salmon. Namun, salmon tersebut bukan diolah menjadi sushi atau hidangan utama, melainkan disajikan sebagai kudapan manis dengan tampilan mengilap layaknya permen.

Di berbagai platform media sosial, potongan salmon berwarna merah muda cerah dengan lapisan mengkilau kerap muncul dalam video yang viral. Hal ini pun membuat banyak orang penasaran: sebenarnya apa itu salmon candy?

Mengacu pada Food & Wine, meski disebut “candy”, makanan ini bukanlah permen keras dengan rasa ikan. Salmon candy merupakan salmon yang diawetkan terlebih dahulu, kemudian diasap, lalu dilapisi gula atau sirup maple selama proses pengasapan.

Proses tersebut menghasilkan bagian luar yang terkaramelisasi. Cita rasanya memadukan manis, gurih, dan sentuhan smoky, dengan tekstur kenyal yang sering disamakan dengan camilan BBQ berbahan seafood.

Menariknya, sajian ini bukanlah inovasi baru. Walaupun catatan sejarahnya tidak banyak terdokumentasi secara daring maupun dalam arsip digital, berbagai sumber menyebutkan bahwa masyarakat adat dan suku-suku Native di wilayah Pacific Northwest telah membuat versi candied salmon sejak ratusan hingga ribuan tahun lalu sebagai cara pengawetan ikan.

Global Seafoods North America juga menegaskan bahwa teknik tersebut merupakan tradisi lama komunitas adat setempat, jauh sebelum popularitasnya melonjak di media sosial. Bahkan, baru-baru ini seorang anggota komunitas adat membagikan resep smoked candied salmon khas suku Wiyot melalui Facebook.

Resep tersebut melibatkan proses perendaman salmon dalam air garam, gula merah, dan sirup maple sebelum diasap, lalu dilapisi madu untuk menciptakan efek karamel di bagian luar.

Meski terlihat menggoda dan relatif aman, konsumsi camilan ini tetap memerlukan kewaspadaan. Food Standards Agency (FSA) dan Food Standards Scotland (FSS) mengingatkan bahwa ikan asap dingin serta ikan yang diawetkan dan siap santap berpotensi mengandung bakteri listeria.

Berdasarkan imbauan dari Food Standards Agency, kelompok yang disarankan menghindari makanan tersebut antara lain ibu hamil dan individu dengan daya tahan tubuh lemah. Jenis ikan yang termasuk kategori berisiko mencakup salmon asap, trout asap, hingga gravlax.

Dalam pernyataannya, mereka menyebutkan bahwa ikan asap memang sering menjadi pilihan favorit saat musim perayaan. Dengan penanganan yang tepat, produk ini sebenarnya dapat dikonsumsi dengan aman. Namun, bagi kelompok berisiko tinggi, sebaiknya menghindari ikan asap dingin atau memastikan ikan dimasak hingga benar-benar panas mengepul untuk membunuh bakteri listeria yang mungkin ada.

Walaupun risiko listeria tergolong rendah bagi sebagian besar orang, tetap disarankan untuk tidak menyajikan ikan asap dingin kepada individu yang lebih rentan apabila ikan tersebut belum melalui proses pemasakan tambahan.

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB