KLIKAKTUAL.COM - Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio, bersama anggota Komisi I DPRD menggelar rapat koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS Cimancis). Pertemuan ini menindaklanjuti rencana normalisasi Sungai Sukalila yang menjadi perhatian utama dalam pengendalian banjir di kota tersebut.
Rapat juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Satpol PP Kota Cirebon sebagai perangkat daerah yang terlibat langsung dalam proses penataan sungai. Andrie menegaskan komitmennya untuk menata Kota Cirebon secara menyeluruh, terutama mengatasi masalah banjir yang sering melanda kawasan perkotaan.
"Intinya kita ingin menata Kota Cirebon secara baik, terutama banjir yang kerap menjadi kebiasaan yang harus dihilangkan. Dengan bantuan BBWS akan dilakukan pengerukan," ujarnya, dikutip dari situs resmi DPRD Kota Cirebon pada Senin, 13 Oktober 2025.
Penataan Sungai Sukalila sepanjang tiga kilometer ini direncanakan dimulai awal tahun depan. Selain pengendalian banjir, Andrie menjelaskan penataan sungai juga bertujuan menciptakan ruang publik yang bermanfaat bagi warga. Kawasan bantaran sungai akan disulap menjadi taman kota yang dapat digunakan untuk berolahraga dan aktivitas kesehatan masyarakat.
DPRD meminta DLH dan Satpol PP mengadakan rapat lebih luas melibatkan perangkat daerah lain yang memiliki kepentingan terkait Sungai Sukalila. Mereka akan membahas tata cara pembuangan limbah sedimentasi dari pengerukan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan.
"Oleh sebab itu akan dilakukan uji lab terlebih dahulu oleh DLH untuk mengetahui apakah ada limbah B3 pada sedimentasi tersebut," tegas Andrie.
Sebagai langkah awal, survei pengukuran volume sedimen dan pengambilan sampel akan dilakukan pada 15 Oktober 2025 di tiga titik berbeda. Proses normalisasi dijadwalkan mulai Januari 2026 dengan pembagian pengerukan menjadi tiga ruas.
DPRD juga menyoroti aspek sosial proyek ini. Satpol PP mencatat ada 242 lapak pedagang di sepanjang bantaran Sungai Sukalila. Untuk mendukung kelancaran penataan, para pedagang akan direlokasi ke PGC yang menyediakan dua lantai kosong.
"Kami berharap seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, dapat berkolaborasi terhadap penataan agar kawasan Sukalila menjadi lingkungan yang tertib, indah, dan bebas banjir," harap Andrie.
Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno, menambahkan bahwa keterlibatan perangkat daerah lain penting untuk menguatkan koordinasi hingga tahap realisasi proyek. Saat ini, rapat baru melibatkan DLH dan Satpol PP, tetapi ke depan akan melibatkan lebih banyak pihak.
Kepala BBWS Cimancis, Dwi Agus Kuncoro, menyatakan pihaknya akan membuat Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) sebagai dasar rekomendasi pembuangan material sedimen. "Apakah kualitasnya seperti apa nanti DLH memberikan rekomendasi akan dibuang ke mana," jelasnya.
Selain pengerukan, BBWS juga akan menata bantaran sungai dengan membuat taman dan pagar pembatas antara jalan dan sungai. Hal ini untuk menghindari perluasan bangunan liar dan menjaga keindahan kawasan. "Prinsipnya kami mempertahankan pohon yang ada karena sudah teduh. Kami hanya menata tempat duduk dan tetap memberi ruang untuk alat berat agar bisa digunakan saat dilakukan normalisasi kembali," tambah Dwi Agus.
Hadir dalam rapat tersebut Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon Syaifurrohman SE MM, Sekretaris Komisi I Aldyan Fauzan Ramdlan Sumarna, serta anggota Komisi I, Imam Yahya SFilI MSi, Anita Tri Handayani, dan Cici Sukaesih.